Pengertian Pencemaran Air Sungai
Pencemaran air sungai dapat diartikan sebagai air sungai yang sudah tercemar akibat adanya polutan yang melebihi ambang batas. Polutan tersebut bisa berasal dari limbah rumah tangga, industri, peternakan, unsur hara, dan bahan kimia.
Secara umum polutan dapat dikategorikan menjadi 4 tipe, yaitu organik, anorganik, asam/basa serta radioaktif. Sampai saat ini ada sekitar 10 juta zat kimia yang sudah dikenal oleh manusia dan seratus ribunya sudah digunakan untuk kepentingan komersil.
Contohnya adalah pestisida dan deterjen. Sudah banyak sisa-sisa dari zat kimia itu yang akhirnya dibuang ke sungai. Dari aksi membuang limbah ke sungai inilah yang akhirnya menyebabkan terjadinya pencemaran.
Sumber Masalah Pencemaran Terhadap Air Sungai
Seperti sudah dijelaskan diatas bahwa sumber masalah pencemaran yang terjadi di air sungai karena adanya polutan yang berasal dari limbah industri, rumah tangga dan sektor pertanian.
Dari sekian banyak tipe pencemar, ada beberapa tipe yang bisa masuk ke air yakni bahan kimia yang membutuhkan oksigen untuk proses penguraiannya, bahan pencemar yang mengandung banyak bibit penyakit, polutan yang mengandung radioaktif dan sebagainya.
Penggunaan berbagai obat-obatan yang digunakan di bidang pertanian seperti untuk membasmi hama dan menghalau serangga yang digunakan secara berlebihan bisa menimbulkan pencemaran air.
Bisa jadi pada awalnya yang tercemar ‘hanya’ air di ladang atau sawah, tapi jika diteruskan air di ladang/sawah pada akhirnya akan mengalir ke sungai juga.
Pembuangan sampah rumah tangga bisa mengakibatkan tersumbatnya aliran sungai. Tersumbatnya kelancaran air sungai pada akhirnya bisa menimbulkan musibah banjir.
Selain itu pembuangan sampah ini juga bisa menyebabkan kadar oksigen dalam air semakin menipis dikarenakan bakteri pembusuk telah menggunakannya dalam porsi besar.
Akibat Pencemaran Air Sungai
Sungai adalah salah satu bagian siklus hidrologi yang jika terjaga kebersihannya bisa memberikan manfaat yang besar. Salah satunya sebagai objek wisata. Di Belanda, sungai sangat terjaga kebersihannya.
Maka tidak heran jika di negeri Kincir Angin itu keberadaan sungai sangat menunjang kelancaran transportasi air karena masyarakat banyak yang menggunakan perahu untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Masyarakat menggunakan perahu karena jalan yang dilalui yakni sungai, airnya bersih.
Sebaliknya jika keberadaan sungai tidak dijaga kebersihannya, maka yang ada justru sungai itu bisa menjadi media munculnya penyakit yang membahayakan manusia.
Air yang tercemar bisa menjadi sarang insekta yang menyebarkan penyakit. Selain itu juga bisa menjadi tempat bagi mikroba pathogen berkembang biak.
Selain berdampak buruk bagi manusia, air sungai yang tercemar juga bisa menimbulkan kesan buruk terhadap keindahan lingkungan sekitar. Bau yang busuk, sampah menumpuk dan juga busa limbah yang memenuhi sungai juga menyebabkan nilai estetika dari sungai yang awalnya bersih menjadi hilang.
Solusi Mengatasi Pencemaran Terhadap Air Sungai
Secara umum penyebab pencemaran terhadap air sungai berasal dari regulasi yang lemah serta budaya masyarakat. Supaya pencemaran terhadap air sungai bisa diatasi dan tercipta aliran sungai yang bersih, maka ada beberapa hal yang bisa dilakukan sebagai bentuk solus:
1. Mempertegas aturan tentang menjaga kebersihan sungai
Mekanisme reward and punishment harus benar-benar dilaksanakan. Jika ada masyarakat baik dari masyarakat umum maupun masyarakat industri yang melanggar, maka harus diberi sanksi. Sebaliknya jika masyarakat tersebut tertib aturan, maka harus diberi penghargaan.
2. Menyediakan TPA (Tempat Pembuangan Akhir)
Di beberapa pemukiman yang relatif berdekatan dengan Daerah Aliran Sungai (DAS) banyak orang membuang sampah karena tidak ada lahan untuk membuang sampah rumah tangganya. Oleh karena itu menyediakan TPA (Tempat Pembuangan Akhir) merupakan suatu hal yang sangat perlu.
3. Mengedukasi masyarakat tentang penanganan sampah
Bisa jadi di tiap rumah tangga perlu dilakukan pengolahan sampah sendiri-sendiri misalnya sampah plastic di bakar di rumah masing-masing sehingga sampah-sampah yang dibawa ke TPA memang benar-benar sampah yang tidak bisa dihancurkan dengan mudah.
Dengan adanya kebijakan ini, maka volume sampah yang di TPA tidak sampai overload sehingga masih bisa menampung sampah kiriman masayarakat. Karena jika TPA sudah penuh, bisa jadi masyarakat yang belum begitu disiplin membuang sampah pada tempatnya akan membuangnya ke sungai.
4. Menjadikan Daerah Aliran Sungai sebagai tempat wisata air
Dengan gerakan membersihkan sungai kemudian menjadikannya tempat wisata, maka hal ini akan membuat masyarakat segan jika harus membuang sampah ke sungai.
Selain ini juga merupakan bentuk edukasi bahwa jika sungai bisa dijaga kebersihannya, maka keuntungan secara ekonomi akan didapat warga yang bermukim di daerah sekitarnya
Kendala Dalam Menangani Pencemaran Sungai
Dari beberapa program yang dilaksanakan untuk mencipatkan air sungai yang bersih, seringkali menemui kendala dalam pelaksanaannya.
Ada beberapa hal yang menjadi penghalang pelaksanaan program kebersihan sungai menjadi belum terealisasi dengan sempurna.
Beberapa kendala itu antara lain:
a. Kerjasama dan koordinasi antara pemerintah belum berjalan lancar
Aliran sungai banyak yang tidak hanya melintasi satu wilayah, tapi juga antar wilayah. Untuk mengatasi pencemaran terhadap air sungai kerjasama antara pemerintah yang berada di daerah hulu dengan yang di hilir harus berjalan dengan baik.
Jika pemerintah daerah hulu bersemangat membersihkan sungai sedangkan pemerintah hilir tidak mendukungnya dengan kebijakan serupa, maka aliran sungai akan tetap bermasalah dengan limbah.
b. Budaya Masyarakat
Aktor penting dari pelaksanaan kebersihan sungai adalah masyarakat baik dari masyarakat umum maupun masyrakat industri.
Jika masyarakat umum berkontribusi menyumbang pencemaran sungai dari limbah rumah tangganya, maka masyarakat industri menyumbang pencemaran sungai dari limbah industrinya.
Mengenang Kembali Minamata
Minamata seolah-olah menjadi tema wajib yang ikut disinggung ketika membahas masalah pencemaran lingkungan. Kejadiannya sudah lebih dari 60 tahun yang lalu.
Tapi sampai saat ini kabar tentang Minamata masih mengemuka. Banyak orang membahasnya semata-mata agar kita bisa mengambil pelajarannya.
Minamata adalah nama sebuah teluk di Jepang yang tercemar limbah merkuri. Akibat dari pencemaran ini, lebih dari 3 ribu warganya terkena penyakit. Limbah merkuri yang mencemari teluk yang ada di kota nelayan itu berasal dari pabrik yang memproduksi pupuk urea.
Nama perusahannya Nippon Mitrogen Vertilaser. Kelak nama pabrik ini menjadi Ciso Go LTD. Penyakit yang diderita warga memiliki ciri-ciri: terserangnya indera penciuman, kerusakan otak, banyak bayi lahir cacat sampai menimbulkan kematian.
Bagaimana penduduk yang ada di Minamata bisa terkena penyakit bersama-sama? Apa mereka mengkonsumsi air dari sungai? Ternyata, kebiasaan mereka memakan ikan yang menjadi perantaranya.
Ikan-ikan yang mereka konsumsi mengandung logam berat berupa merkuri. Akibat dari kejadian ini, pabrik yang menyebabkan pencemaran teluk itu harus membayar kerugian kepada penduduk Minamata dalam jumlah yang besar.
Peristiwa teluk Minamata akan tetap tercatat dalam sejarah. Sejarah yang menegaskan bahwa jika masyarakat, baik dari kalangan rumah tangga maupun industri tidak berhati-hati dalam memperlakukan air, misalnya air sungai, maka dampak buruknya akan kembali ke masyarakat juga.
Demikian sekilas tentang permasalahan pencemaran air sungai. Semoga berguna dan bermanfaat bagi Anda semua.
Posting Komentar untuk " Pengertian Pencemaran Air Sungai"