Kenali, Hewan Purba Asli Indonesia
Jika Anda mendengar kata hewan purba, apa yang terbayang? Hewan ganas berwajah galak seperti dinosaurus? Atau hewan bangkotan yang sering kita lihat fosil-fosilnya di museum kepurbakalaan?
Apa pun bentuknya, hewan purba sering diasosiasikan dengan binatang masa prasejarah. Masa ketika ketika nenek moyang manusia masih berdiam di gua-gua primitif. Berbaju daun dan berburu sebagai aktivitas utama.
Sepertinya, sedikit yang menyadari bahwa hewan purba tak selalu identik dengan zaman prasejarah. Hewan purba tidak harus merupakan hewan yang sudah punah. Ia bisa saja masih ada sekarang dengan rupa yang mirip nenek moyangnya di zaman purba kala.
Walaupun jumlahnya sudah teramat langka, hewan purba itu masih hidup berdampingan dengan manusia era milenium.
Tidak percaya? Coba saja cermati hewan-hewan berikut ini yang termasuk hewan purba. Menariknya, hewan purba tersebut ada dan hidup di negeri kita, Indonesia. Yuk, kita lihat satu persatu hewan purba tersebut.
Komodo - Hewan Purba Endemik Indonesia
Indonesia boleh berbangga dianugerahi jenis hewan purba endemik (yang hanya hidup) di Nusantara, tepatnya di Taman Nasional Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur.
Jika dirunut garis keturunannya, komodo adalah jenis kadal paling besar di jagad ini. Panjang komodo dewasa bisa berukuran 2 sampai 3 meter dengan berat sekitar 70-140 kg. Makanya, ia sering juga disebut dengan nama biawak komodo (Varanus komodoensis).
Para pakar biologi sepakat bahwa tubuh komodo yang sejatinya merupakan kadal berukuran kecil, menjadi berukuran raksasa karena fenomena gigantisme pulau.
Artinya kecenderungan biologis membesarnya tubuh sejumlah hewan tertentu di pulau atau daerah terpecil dikarenakan minim atau bahkan tidak adanya hewan yang berperan menjadi predator saingan.
Komodo sebagai hewan purba memang satu-satunya predator di pulau habitatnya dan menempati posisi puncak dalam rantai makanan.
Mungkin kita bertanya-bertanya, mengapa hewan purba jenis kadal ini mampu bertahan hingga sekarang? Mekanisme biologis seperti apa yang membuat komodo tetap hidup ketika hewan purba jenis lainnya mengalami kepunahan?
Jawabnya, karena komodo memiliki sistem pertahanan hidup dan daya vitalitas yang luar biasa canggih. Mampu membuatnya bertahan kurang lebih sekitar 40 juta tahun.
Sebagai predator puncak, senjata andalan komodo dalam berburu adalah pada kuku dan air liurnya. Kedua senjata itu mengandung racun sangat mematikan.
Ada sekitar 66 jenis bakteri yang mematikan pada air liur dan kuku hewan purba tersebut. Ketika calon mangsa terkena gigitan atau cakarannya, maka dalam waktu tak berapa lama dipastikan berakhir dengan kematian.
Selain itu, komodo termasuk hewan purba yang amat istimewa dalam hal reproduksi. Sebagai jenis hewan yang berkembangbiak dengan bertelur, komodo merupakan partenogenesis, yaitu hewan yang betinanya mampu bertelur atau bereproduksi tanpa harus dibuahi oleh hewan berjenis kelamin jantan. Ini tentu saja membuat kelestarian dari komodo dapat selalu terjaga.
Sebagai salah satu keajaiban alam tingkat dunia, komodo memangsa binatang lain seperti babi, rusa, kancil, kambing, ayam yang banyak terdapat di Pulau Komodo dan dua pulau sekitarnya, Pulau Rinca dan Pulau Padar.
Hingga kini, hewan purba berjenis kadal itu dijaga kelestariannya. Menjadi bukti nyata hewan purba yang masih tersisa di bumi ini dan hanya ada di Indonesia.
Buaya - Hewan Purba Menyeramkan dan Mematikan
Mau tahu jenis binatang purba yang menyeramkan dan mematikan itu? Tercatat, Indonesia punya tujuh spesies buaya dari total keseluruhan spesies buaya yang hidup di dunia, yaitu:
- Buaya muara (Crocodylus porosus)
- Buaya irian (Crocodylus novaeguineae)
- Buaya mindoro (Crocodylus mindorensis)
- Buaya kalimantan (Crocodylus raninus)
- Buaya siam atau buaya air tawar (Crocodylus siamensis)
- Buaya sahul (Crocodylus novaeguineae)
- Buaya senyulong (Tomistoma schlegelii)
Setiap pulau besar di Indonesia (Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawasi, dan Papua), reptil bertubuh besar yang hidup di air dan daratan ini dipastikan ada.
Menjadi predator mematikan dan memangsa jenis binatang apa saja, termasuk manusia. Keganasan hewan purba ini tak usah lagi diragukan. Jika sudah dimangsa oleh buaya, kecil kemungkinan mangsanya bisa lolos atau bertahan hidup.
Contohnya buaya muara. Hewan purba tersebut merupakan jenis buaya terbesar, terpanjang dan terganas di antara semua jenis buaya lainnya di dunia.
Walaupun buaya muara juga ditemukan di Teluk Benggala (India, Sri Langka, dan Bangladesh) hingga Kepulauan Fiji, Jepang, tapi Indonesia adalah habitat favoritnya. Khususnya di muara-muara sungai besar yang ada di Pulau Kalimantan atau Papua.
Hewan purba ini mampu bergerak sangat cepat dalam radius pendek, termasuk ketika ia ada di daratan. Punya deretan gigi yang runcing dan tajam. Mangsa yang sudah digigit, nyaris tak bisa lepas.
Yang paling menakutkan adalah pada kekuatan rahangnya. Mencengkram dengan kekuatan yang sangat luar biasa, sebesar 5.000 psi (pounds per square inch). Mengalahkan cengkraman gigitan anjing Rottweiler (335 psi), hiu putih raksasa (400 psi), dan hewan hyena (sekitar 800-1.000 psi).
Mangsa yang sudah dicengkram, ditarik tiba-tiba ke air lalu dipelintir hingga remuk tubuhnya. Sangat menyeramkan jika melihat keganasan hewan purba tersebut ketika memangsa korbannya.
Arwana - Cantiknya Hewan Purba Khas Indonesia
Dikenal juga dengan nama ikan dewa atau ikan naga, arwana merupakan jenis ikan hias yang amat diminati. Harga seekor ikan arwana dewasa bisa mencapai belasan hingga puluhan juta rupiah. Jumlah uang yang sangat menggiurkan. Sebanding dengan keeksotisan dari hewan elok ini.
Padahal, Arwana termasuk hewan purba dari masa Jurassic. Masa ketika dinosaurus masih berjaya. Sebagai predator yang hidup di air tawar (sungai), arwana termasuk rakus dalam melahap binatang kecil yang jadi buruan. Apa saja ia makan.
Termasuk berbagai jenis burung atau kelelawar. Burung atau kelelawar? Ya. Kedua jenis binatang itu ditangkap dengan mengandalkan lompatannya yang bisa mencapai ketinggian hingga dua meter. Arwana bisa ditemukan di Amazon, Afrika, Asia dan Australia.
Ikan atau hewan purba ini punya ciri khas badan yang panjang, sirip dubur terletak jauh di belakang badannya, dan untuk Arwana Asia lazimnya berwarna keperak-perakan.
Khusus di Asia Tenggara, terdapat empat varietas arwana yang hanya terdapat di kawasan tersebut. Empat varietas yang tergolong langka itu adalah sebagai berikut:
- Arwana hijau, hanya ada di Indonesia, Vietnam, Birma, Thailand, dan Malaysia.
- Arwana emas dengan ekor merah, hanya ada di Indonesia.
- Arwana emas, hanya ada di Malaysia.
- Arwana merah, hanya ada di Indonesia.
Pada 2004, organisasi International Union for Conservation of Nature (IUCN) merilis hewan purba nan cantik ini sebagai spesies langka yang berstatus ‘terancam punah’.
Memang, hewan purba ini mampu beradaptasi dengan sangat baik dengan lingkungan fisiknya. Sehingga ia tetap bertahan hingga sekarang. Namun, maraknya perburuan mendapatkan arwana sebagai ikan akuriakum, membuat jumlah hewan ini berkurang drastis.
Apalagi ada mitologi dari bangsa Tionghoa yang memercayai arwana sebagai pembawa keberuntungan atau hoki. Mitologi yang membuat keberadaan arwana semakin terancam punah. Bukan tidak mungkin dalam beberapa dekade ke depan, hewan purba ini hanya tinggal nama.
Posting Komentar untuk " Kenali, Hewan Purba Asli Indonesia"