Mikrobiologi Dasar Dalam Hidup Sehari-hari
Sejarah Mikrobiologi Dasar
Mikrobiologi berasal dari bahasa Yunani (mikros, “kecil”, bios, “kehidupan”, logia, “ilmu”) yang berarti ilmu yang mempelajari mikroorganisme.
Orang pertama yang mengamati mikroorganisme adalah Anton Van Leeuwenhoek pada tahun 1676. Selain Van Leeuwenhoek, terdapat pula ilmuwan lain yang turut memperkaya sejarah Mikrobiologi Dasar di dunia ini.
Aristoteles, tokoh yang mempercayai bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati, atau dikenal juga dengan teori Generatio Spontanea : Abiogenesis
Fransesco Redi, tokoh yang membuktikan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup juga. Dikenal juga dengan teori Generatio Spontanea : Biogenesis.
Louis Pasteur, tokoh yang membuktikan bahwa mikroorganisme tidak tercipta secara spontan. Louis Pasteur juga menemukan teknik sterilisasi dan pasteurisasi.
Mikrobiologi Dasar
Mikrobiologi dasar banyak dipelajari di SMU maupun di tingkat awal perkuliahan biologi / mikrobiologi. Mikrobiologi dasar meliputi penggolongan mikroorganisme, jenis dan karakter mikroorganisme, sampai dengan pengetahuan tentang nutrisi dan pertumbuhan mikroorganisme.
Mikroorganisme digolongkan ke dalam bakteri, fungi, protozoa, alga dan virus. Saat ini terdapat lebih dari 400 genera (penggolongan setingkat di atas species) bakteri yang telah diketahui dan diidentifikasi.
Penggolongan bakteri ini didasarkan kepada sifat-sifat dan karakter yang dimiliki bakteri, misalnya apakah bakteri tersebut aerob atau anaerob, kemampuan bakteri dalam menghasilkan gas, dan sebagainya.
Rangkuman paling lengkap tentang penggolongan bakteri tersebut ada pada buku Bergey’s Manual of Systematic Bacteriology.
Bakteri patogen dapat menyebabkan penyakit yang merugikan bagi manusia, misalnya infeksi Staphylococcus aureus pada kulit. Infeksi bakteri ini dapat menyebabkan gatal dan benjolan berair. Jika infeksi sudah parah dapat menyebabkan luka bernanah.
Namun di sisi lain, bakteri juga dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia, misalnya dalam pembuatan nata de coco yang menggunakan bakteri Acetobacter xylinum atau pembuatan yoghurt yang menggunakan Lactobacillus sp.
Selain bakteri, terdapat juga fungi yang dikelompokkan menjadi kapang (mold) dan khamir (yeast). Salah satu fungi “baik” yang paling dikenal adalah Rhizopus oligosporus atau jamur tempe.
Khamir Saccharomyces sp digunakan untuk pembuatan bir / wine. Namun, ada juga fungi “jahat” yang merugikan kesehatan seperti jamur Candida albicans yang menyebabkan keputihan pada wanita, iritasi pada selangkangan, dan sebagainya.
Mikrobiologi dasar juga meliputi aspek nutrisi dan pertumbuhan mikroba. Pengetahuan tentang hal ini bermanfaat untuk penerapan sanitasi – hygiene maupun untuk pembudidayaan mikroba dalam produksi makanan dan minuman olahan.
Misalnya, pengkondisian suhu dingin untuk mencegah pertumbuhan mikroba. Sanitasi alat-alat makan untuk mencegah pertumbuhan bakteri patogen. Pemberian ZA dan cuka pada pembuatan nata de coco, dan lainnya.
Kegunaan Memahami Mikrobiologi Dasar
Ada banyak manfaat yang didapatkan dengan mengetahui dan memahami mikrobiologi dasar, terutama dalam kehidupan sehari-hari; prinsip sanitasi dan hygiene, prinsip pengawetan makanan, prinsip penggunaan mikroorganisme untuk pengolahan makanan, dan bahkan penanganan penyakit dan pengobatan.
Posting Komentar untuk " Mikrobiologi Dasar Dalam Hidup Sehari-hari"