Mikroskop dan Fungsinya
Tuhan menciptakan makhluk hidup di muka bumi ini sangatlah beraneka ragam. Mulai dari makhluk hidup yang sangat kecil dan tidak dapat dilihat langsung secara kasat mata, maupun makhluk hidup yang besar seperti kita, manusia.
Tanpa kita sadari di dalam tubuh kita pun terdapat makhluk yang sangat kecil ukurannya yang tidak dapat kita lihat yaitu sel.
Sel berukuran sangat kecil dan hanya bisa dilihat dengan menggunakan alat khusus yaitu mikroskop. Beberapa jenis makhluk hidup yang tidak dapat dilihat secara langsung oleh mata dan diperlukan mikroskop untuk dapat melihatnya diantaranya: benda-benda renik, bakteri, sel tumbuhan, sel darah, serat tumbuhan, irisan melintang permukaan daun, dan lain-lain.
Jadi makhluk hidup yang semula tak terlihat menjadi dapat dilihat dengan bantuan suatu alat yaitu mikroskop.
Mikroskop yang ada di sekolah biasanya mikroskop monokuler dan mikroskop cahaya biasa, yakni mikroskop yang digunakan hanya dengan satu mata dan biasanya menggunakan cahaya matahari atau cahaya alam untuk dapat melihat objeknya. Selain itu, objeknya pun harus lebih kecil dan tipis, sehingga dapat ditembus cahaya.
Ada Pula laboratorium sekolah yang menggunakan mikroskop cahaya jenis lain misalnya mikroskop stereo (dua okuler) sehingga dapat diamati oleh dua mata dan mikroskop ultraviolet yang digunakan dengan bantuan cahaya ultraviolet. Tapi ada juga beberapa mikroskop yang menggunakan mikroskop fotografi dan mikroskop fase.
Ciri-ciri dari mikroskop cahaya antara lain:
1. Mikroskop cahaya memakai cahaya untuk sumber penerangan dan dibutuhkan lensa yang berfungsi memantulkan cahayanya.
2. Preparat wajib tembus cahaya agar objek bisa diamati secara jelas, objek bisa diamati di dalam kondisi hidup atau mati.
3. Bayangan yang dihasilkan bisa diperbesar sampai 100x, 400x dan 1000x.
Bagian-Bagian Mikroskop Cahaya
Bagian optik antara lain:
a. Dua buah cermin yaitu cermin datar dan cermin cekung yang berfungsi untuk mencari, mengumpulkan dan memantulkan cahaya pada objek yang diamati.
b. Diafragma berfungsi untuk mengatur banyaknya cahaya yang akan dipantulkan cermin ke mata.
c. Lensa okuler yang terletak di bagian atas tabung yang berfungsi untuk memperbesar dan memperjelas bayangan objek.
d. Lensa objektif yang terletak pada revolver yang berfungsi untuk memperbesar bayangan objek.
Bagian mekanik pada mikroskop cahaya antara lain:
a. Kaki mikroskop berfungsi menyangga bagian mikroskop.
b. Sendi inklinasi yang berfungsi untuk penghubung antara bagian kaki dan bagian lengan mikroskop.
c. Kondensor memiliki fungsi memfokuskan cahaya pada objek yang akan diamati.
d. Pengatur kondensor memiliki fungsi mengatur posisi kondensor terhadap objek.
e. Lengan mikroskop yang berfungsi untuk pegangan dari mikroskop agar tidak jatuh saat proses pengamatan berlangsung.
f. Engsel penggerak yang fungsinya untuk menghubungkan lengan dan bagian kaki mikroskop.
g. Meja preparat yang fungsinya untuk meletakkan preparat nantinya yang akan diamati.
h. Penjepit preparat ini berfungsi agar objek yang diamati tidak bergeser atau berubah posisi.
i. Tabung sebagai penghubung lensa objektif serta lensa okuler.
j. Revolver berfungsi menempatkan lensa objektif.
k. Sekrup pemutar kasar (makrometer) yang berfungsi menggerakan tabung secara cepat dari atas ke bawah.
l. Sekrup pemutar lembut (mikrometer) yang berfungsi menggerakan tabung dengan lambat dari bagian atas menuju ke bawah.
Langkah-langkah penggunaan mikroskop cahaya adalah dengan memegang lengan mikroskop dengan tangan kanan dan kaki mikroskop dengan tangan kiri, kemudian terlebih dahulu aturlah penyinaran yang tepat pada posisi lensa dan cermin mikroskop.
Kemudian mengatur fokus mikroskop dengan perbesaran rendah, dilanjutkan dengan mengatur fokus mikroskop, selanjutnya mengatur mikroskop dengan posisi disimpan di atas meja lalu pengamatan bisa dilakukan.
Seiring perkembangan zaman, khususnya di era globalisasi ini banyak terjadi perubahan yang cukup signifikan bagi dunia teknologi, begitupun dengan penggunaan mikroskop sebagai salah satu alat yang sangat diperlukan bagi pembelajaran di sekolah.
Telah dibahas sebelumnya, kini kita mengenal mikroskop yang lebih canggih sejalan dengan semakin banyak kebutuhan penelitian yang akan dilakukan.
Mikroskop elektron ini ditemukan sekitar tahun 1960 oleh seorang ilmuwan barat. Kelebihan mikroskop elektron ini memiliki daya resolusi yang jauh lebih baik dari mikroskop cahaya dan dapat memperbesar objek 2 juta kali bahkan sampai 45 juta kali dengan menggunakan electrostatic dan elektromagnetik.
Kedua alat ini berfungsi untuk mengatur dan mengontrol pencahayaan objek serta perbesarannya.Mikroskop elektron memerlukan energi lebih banyak dan radiasi elektromagnetik yang lebih pendek dibandingkan dengan mikroskop cahaya.
Penggunaan mikroskop elektron ini berfungsi untuk mempermudah penelitian dan pengamatan yang dilakukan oleh para ilmuwan.
Di Indonesia yang memiliki mikroskop electron ini masih sangat terbatas, yakni baru terdapat di perguruan tinggi tertentu. Hal ini disebabkan karena harganya yang cukup mahal dibandingkan dengan mikroskop cahaya.
Ciri-ciri dari mikroskop elektron antara lain:
1. Mikroskop elektron menggunakan elektron sebagai pengganti dari cahaya dan juga medan magnet untuk pengganti lensa. Bayangan ditampilkan pada layar monitor.
2. Mikroskop elektron ini biasanya dipakai dalam hal mengamati bagian-bagian sel seperti: organel, membrane, ataupun molekul yang besar seperti DNA.
3. Objek yang akan diteliti haruslah sangat tipis serta terletak di ruang hampa udara supaya mampu ditembus electron.
4. Bayangan yang didapat bisa diperbesar sampai mencapai dua juta kali bahkan lebih.
Mikroskop elektron terdiri atas dua macam, yakni mikroskop elektron scanning dan transmisi. Mikroskop Elektron Scanning (SEM: Scanning electron Microscope) berfungsi mengamati dengan detail bagian permukaan sel.
Cara terbentuknya gambar pada mikroskop scanning ini akan berbeda dengan gambar pada mikroskop optic. Sedangkan Mikroskop Elektron Transmisi (Transmission Electron Microscopy) berfungsi mengamati bagian struktur internal sel.
Sebenarnya ada beberapa kelemahan yang terdapat pada mikroskop elektron ini karena syarat objek yang bisa diamati harus setipis mungkin. Hal ini sangat membingungkan para ilmuwan karena tidak semua objek bisa dibuat tipis ada beberapa objek yang tidak bisa ditipiskan.
Namun seiring perkembangan dunia teknologi semakin hari banyak perkembangan yang dilakukan para ilmuwan untuk terus menciptakan mikroskop elektron yang lebih baik dan lebih maju.
Sehingga kini mikroskop elektron pun tidak hanya mampu mengamati preparat yang mati saja tetapi juga mampu mengamati preparat yang hidup sekalipun dengan menggunakan peralatan video.
Bahkan di perancis sempat ada sebuah perusahaan film yang membuat film animasi kehidupan makhluk kecil sehingga para penonton dapat melihat secara detail bulu-bulu yang dimiliki lalat serta hewan-hewan kecil lainnya.
Untuk melakukan penelitian dan pengamatan yang lebih baik perlu adanya persiapan yang sangat matang diantaranya: perlu melakukan fiksasi yaitu mematikan sel yang akan diamati tanpa mengubah struktur sel objek tersebut.
Setelah itu dilakukan tahap dehidrasi pada objek tersebut yang berfungsi untuk mengurangi kadar air yang terkandung dalam objek yang akan diamati, sehingga mempermudah proses pengamatan pada objek tertentu.
Demikianlah ulasan tentang Mikroskop dan Fungsinya. Semoga informasi ini berguna dan bermanfaat untuk kita semua.
Posting Komentar untuk " Mikroskop dan Fungsinya"