Berbagai Jenis Fauna Indonesia Barat
Indonesia merupakan negara yang memiliki luas wilayah terbesar keempat setelah Cina, Amerika, dan India. Dengan wilayah yang sangat luas ini, Indonesia memiliki keanekaragaman jenis flora maupun fauna.
Salah satu kekayaan bangsa Indonesia yang sangat berharga adalah keanekaragaman jenis faunanya. Fauna adalah kekayaan alam yang berupa jenis-jenis hewan yang dimiliki suatu tempat.
Keanekaragaman fauna yang terdapat di Indonesia tidak lepas dari pengaruh fauna yang terdapat di dua benua yang mengapit Indonesi, yakni Benua Asia dan Benua Australia.
Secara garis besar, fauna Indonesia terbagi menjadi tiga kelompok besar, yakni fauna Indonesia Barat (Asiatis), fauna Indonesia tengah (Peralihan), dan fauna Indonesia Timur.
Fauna Indonesia barat dengan fauna Indonesia Tengah dipisahkan oleh sebuah garis yang dinamakan garis Wallacea, sedangkan fauna Indonesia tengah dengan fauna Indonesia Timur dipisahkan oleh garis yang dinamakan garis Weber.
Fauna Indonesia Barat
Dalam artikel kali ni, penulis akan lebih memfokuskan pembahasan kepada keanekaragaman fauna di Indonesia bagian Barat. Fauna di wilayah ini banyak dipengaruhi oleh fauna dari wilayah Asia sehingga fauna di sini disebut fauna Asiatis.
Wilayah fauna Indonesia bagian Barat ini meliputi Pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, dan Nusa tenggara. Jenis fauna dari wilayah ini memiliki ciri bertubuh besar, sebagian besar berjenis kera, burung berwarna, dan tidak ada jenis binatang berkantung.
Beberapa contoh fauna (hewan - hewan) yang berasal dari wilayah ini, di antaranya badak, gajah, harimau, kera, dan sebagainya. Sebenarnya masih banyak jenis binatang lainnya, namun pembahasan akan penulis batasi kepada beberapa jenis hewan yang disebutkan tadi.
Bagaimana paparan lengkap mengenai jenis-jenis hewan di wilayah ini? Berikut ulasannya.
Beberapa Jenis Fauna Indonesia Bagian Barat
Berikut ini akan penulis paparkan beberapa contoh jenis hewan atau fauna yang berasal dari wilayah Indonesia bagian Barat, antara lain:
1. Badak Putih
Badak putih (white Rhinoceros) memiliki nama latin Cerathoterium simun. Hewan ini berasal dari ordo Perissodactyla dan familia Rhinocerotidae.
Badak berukuran besar ini mempunyai panjang tubuh mencapai 3 meter sampai 3,4 meter. Sementara, tingginya mencapai 1,7 meter sampai 1,85 meter. Untuk beratnya, badak jantan bisa mencapai 2300 kg, sedangkan yang betina lebih kecil dari itu.
Selain ciri tersebut, badak ini juga memiliki ciri lain, seperti kulit yang Nampak berlipat-lipat, berwarna abu-abu terang, mulutnya lebar, culanya ada dua dengan posisi yang sejajar, dan rambutnya hanya tumbuh di kedua ujung telinga serta ekor.
Badak ini jika berjalan selalu lurus ke depan dan tidak berekspresi. Dalam kehidupannya, badak jarang sekali terlihat berpasangan.
Jika dilihat dari perilakunya, badak ini termasuk satwa penjelajah, tampak agresif, yang jantan selalu hidup soliter, sedangkan yang betina selalu berkelompok. Badak termasuk hewan yang aktif di siang hari maupun malam.
Hewan ini sangat sensitive terhadap lingkungan, misalnya hanya membuang kotoran di satu tempat, lalu jika di wilayahnya terdapat titik api, maka dengan cepat badak akan menginjak-nginjak titik api tersebut hingga padam.
Musim kawin badak tidak diketahui secara pasti. Yang sudah diketahui, badak ini membatasi teritorinya secara ketat dalam waktu satu sampai dua minggu untuk kawin.
Badak betina biasanya akan mempunyai anak setelah mencapai usia 4 tahun dengan lama kandungan atau buntingnya selama 17 sampai 18 bulan. Sementara itu, jenis makanan yang paling disukai oleh badak adalah rumput-rumputan dan aneka deadunan hijau.
2. Gajah Asia
Gajah Asia (India Elephant) memiliki nama latin Elephas maximus. Hewan ini berasal dari ordo Proboscidae dan familia Elephantidae. Gajah Asia merupakan spesies dari kelas mamalia yang berukuran sangat besar.
Berat tubuh seekor gajah dapat mencapai 5400 kg. gajah jantan dewasa terlihat sangat gagah dengan belalai panjang dan sepasang gading yang memanjang ke depan. Kulitnya tidak banyak ditumbuhi bulu, kecuali di beberapa tempat tertentu seperti kepala, kuduk, serta ujung ekor.
Warna kulit gajah adalah kelabu hingga hitam kelam. Belalai yang berfungsi sebagai tangan merupakan modifikasi bibir dan hidung.
Sementara itu, telinganya yang lebar berfungsi untuk menghalau lalat yang biasa hinggap di bagian mata dan mulut. Gajah hidup secara berkelompok antara 10 sampai 30 ekor yang dipimpin oleh gajah betina yang paling tua.
Gajah termasuk hewan nomaden dalam urusan mendapatkan makanan. Gajah memiliki naluri yang baik sehingga mudah untuk dilatih dan dimanfaatkan oleh manusia.
Dalam urusan perkawinan, gajah biasanya akan mulai kawin setelah berumur sekitar 9 tahun sampai 12 tahun. Untuk masa buntingnya sendiri, gajah menghabiskan waktu mengandung selama 19 sampai 22 bulan. Adapun selang masa perkawinannya adalah sekitar 4 tahun.
Habitat gajah adalah hutan tropika, daerah perkebunan, dataran rendah, pegunungan, padang rumput yang terdapat di beberapa wilayah seperti India, Pakistan, Burma, Indocina, Malaysia, dan Sumatera.
Untuk makanannya sendiri, di habitat aslinya gajah sangat gemar memakan berbagai macam pohon dan daunnya seperti tanaman perdu, rumput-rumputan, hingga buah dari berbagai jenis tumbuhan.
3. Harimau Sumatera
Harimau Sumatera (Sumatera Tiger) memiliki nama latin Panthera tigris sumatrae. Hewan ini berasal dari ordo Carnivora dan familia Felidae. Harimau Sumatera merupakan spesies terkecil dari kelompoknya.
Tinggi pundaknya 75 cm, panjang tubuhnya 250 cm, dan bobot tubuhnya sekitar 25 kg. Tubuhnya tertutup mantel rambut berwarna loreng yang melintang. Hal ini memungkinkan harimau untuk bersembunyi di balik semak belukar sehingga memudahkannya untuk menangkap mangsa.
Harimau jantan memiliki ciri bersurai di leher, suaranya berupa raungan yang keras dengan tekanan pada suku kata pertama. Bunyi lain yang sering dikeluarkan yakni mengeong dan mendesis yang menunjukkan tanda bahaya atau kegelisahan.
Harimau hidup menyendiri, meskipun mereka selalu berburu berdua dengan cara harimau satu menggiring mangsa kea rah harimau lain. Tempat berburu harimau bersifat nomaden.
Harimau melakukan perkawinan seperti halnya kucing, yakni dilakukan setahun sekali. Lama kehamilannya sekitar 104 hari hingga 106 hari. Dalam kehamilannya, harimau bisa melahirkan 3 – 5 anak dalam sekali kelahiran.
Habitat harimau ini adalah di hutan primer atau hutan sekunder dan padang rumput di bagian barat daya dan sebelah utara Pulau Sumatera. Makanannya sendiri adalah berbagai jenis mamalia lain, burung, hingga reptile.
4. Kera
Fauna Indonesia barat banyak dihuni oleh hewan yang berasal dari ordo primata atau jenis-jenis kera. Ada banyak jenis kera yang memiliki habitat di wilayah ini, salah satunya adalah bekantan.
Bekantan merupakan jenis kera yang berukuran sedang, mempunyai panjang tubuh 66 cm hingga 76 cm dan panjang ekornya mencapai 76 cm. Bobot bekantan maksimal adalah 24 kg.
Ciri paling menonjol yang mudah diamati dan membedakannya dengan jenis kera lainnya adalah memiliki hidung yang mancung menggantung menutupi mulutnya.
Bekantan hidup secara berkelompok antara 12 sampai 24 ekor dan bersifat nomaden. Perpindahan dari tempat satu ke tempat lainnya biasa dilakukan dengan cara menyebrang bergelantungan melalui cabang-cabang pohon.
Bekantan terkenal dengan kemampuan berenangnya yang andal, sehingga tidaklah mengherankan jika habitat asli hewan ini adalah di sekitar sungai besar dan hutan mangrove.
Makanan yang paling digemari bekantan adalah daun-daun muda yang berada di ujung dahan. Namun, tidak jarang juga ada bekantan yang memakan jamur pada pohon.
Nah, itulah beberapa jenis hewan atau fauna yang terdapat di wilayah Indonesia barat. Masih banyak lagi fauna lain yang berasal dari wilayah ini. Namun, pembahasannya akan penulis sampaikan di artikel lain. Semoga bermanfaat.
Posting Komentar untuk " Berbagai Jenis Fauna Indonesia Barat"