Tanda dan Pertolongan Pertama Keracunan CO (Karbon Monoksida)
Situasi alam dan kondisi alam yang semakin hari semakin bertambah buruk, serta masih kurangnya kesadaran manusia terhadap lingkungannya, mengakibatkan dampak yang merugikan bagi kelangsungan hidup manusia, makhluk hidup lainnya, dan lingkungan.
Kondisi udara saat ini semakin tercemar dan itu akan mengakibatkan keracunan CO (karbon monoksida) berupa gangguan pernapasan pada makhluk hidup di sekitarnya.
Pencemaran udara berupa partikel, seperti debu asbes dapat menyebabkan gangguan pada paru-paru. Debu yang menyerupai biji tanaman yang kecil dapat menimbulkan alergi apabila terhirup bersama udara pernapasan.
Adapun keracunan bisa melalui beberapa cara. Ada keracunan yang melalui pernapasan, melalui kulit, dan melalui makanan.
Keracunan CO adalah akibat tercemarnya udara. Kadar karbon monoksida yang tinggi di udara dapat menyebabkan terjadinya keracunan. Hal ini disebabkan karena hemoglobin dalam darah manusia akan lebih mengikat gas karbon monoksida dibandingkan oksigen. Konsentrasi gas karbon monoksida yang tinggi dalam darah bisa menyebabkan kematian pada manusia.
Tanda-Tanda Keracunan CO
Pada korban yang terkena keracunan gas CO melalui pernapasan akan mengalami gejala sebagai berikut:
- Air mata korban akan mengalir terus-menerus
- Air liur korban pun akan mengalir terus-menerus
- Batuk terus-menerus, batuk tidak berdahak (batuk kering)
- Sakit pada kepala (pusing-pusing)
- Perut akan merasa mual
- Tubuh lemas
- Kejang-kejang
- Warna muka semu merah
- Pingsan
Pertolongan Pertama
Pertolongan pertama yang harus dilakukan untuk korban keracunan gas CO melalui pernapasan adalah membawa korban ke tempat yang aman dan tidurkan korban dengan posisi telentang.
Jika korban pingsan dapat dilakukan cara-cara berikut agar siuman.
- Posisikan kepala korban lebih rendah dari kaki.
- Longgarkan bagian kerah atau dada korban.
- Beri minyak penghangat pada bagian dada, punggung, dan leher.
Bila korban dalam keadaan mati suri dapat dilakukan napas buatan agar kembali siuman. Ada 3 tahap saat melakukan napas buatan, yaitu:
1. Tahap Persiapan
- Pada tahap persiapan, penolong harus membersihkan hidung, mulut, dan kerongkongan/tenggorokan korban.
- Kemudian, telungkupkan korban. Taruh kedua tangannya di bawah dahi sebagai bantal seperti posisi seperti sedang bersalaman
- Kemudian, letakkan tangan penolong ke bagian punggung korban, di atas tulang belikat kiri-kanan korban.
- Kemudian, berlutut kira-kira 15 cm dari telinga korban, usahakan letak lutut lurus.
2. Tahap Pelaksanaan
- Pada tahap ini kedua punggung korban ditekan-tekan dengan kedua belah telapak tangan sambil menghitung satu sampai tiga, masing-masing hitungan dua detik.
- Setelah masuk hitungan keempat, tekanan dilepaskan. Tangan penolong bergeser ke arah lengan korban.
- Lalu, tarik lengan korban ke arah perut penolong, sehingga dada korban dapat mengembang dan memungkinkan korban bernapas.
- Tahap kedua ini dilakukan berulang-ulang sehingga pernapasan korban dapat bekerja kembali. Jika dalam waktu dua sampai tiga jam belum ada tanda-tanda sadar, cara ini dapat dihentikan.
3. Tahap Perawatan
Tahap ini adalah tahap di mana korban sudah ada tanda-tanda sadar. Dapat dilihat dengan rona wajahnya kembali memerah dan napasnya mulai turun naik.
Lakukan tahap yang sebelumnya, sampai korban benar-benar sadar. Selanjutnya, korban sebaiknya dibawa kerumah sakit agar mendapat perawatan lebih baik.
Posting Komentar untuk " Tanda dan Pertolongan Pertama Keracunan CO (Karbon Monoksida)"