Teknik Pembuatan Minyak Kelapa
Minyak kelapa atau minyak goreng adalah salah satu kebutuhan untuk memasak yang sulit untuk ditinggalkan. Minyak goreng mampu membuat makanan menjadi lezat rasanya. Pada saat ini, harga minyak goreng sedang melambung tinggi, hal ini disebabkan permintaan akan minyak terus bertambah, sedangkan produksi minyak mengalami penurunan.
Mengatasi kelangkaan tersebut, alangkah baiknya kita membuat minyak sendiri. Selain bahan, alat, dan cara pembuatannya mudah, minyak kelapa mempunyai manfaat yang baik bagi kita, apalagi jika kita mengusahakannya bukan hanya untuk dikonsumsi sendiri, namun juga untuk dijual.
Pengolahan minyak dapat dilakukan oleh perorangan maupun kelompok. Pada umumnya minyak goreng dibuat oleh penduduk daerah pedesaan yang merupakan tempat beradanya bahan baku utama.
Teknik Pembuatan Minyak Kelapa Biasa
Pengolahan minyak goreng biasa banyak diterapkan dalam industri skala rumah tangga atau skala kecil. Dalam pengolahannya dibagi menjadi dua, yaitu cara tradisional dan cara modern.
1. Cara Tradisional
Pengolahan secara tradisional dilakukan dengan menggunakan daging buah kelapa segar, yaitu daging kelapa yang baru dilepas dari tempurungnya. Cara ini banyak digunakan oleh penduduk desa. Pemrosesannya dimulai dari pengambilan santan sampai pada proses fermentasi. Cara lain yaitu dengan memasaknya langsung.
2. Cara Modern
Pengolahan secara modern dilakukan dengan dua cara, yaitu menggunakan kelapa yang sudah dikeringkan atau kopra dan kelapa segar. Cara modern ini membutuhkan waktu, peralatan, dan tenaga yang lebih banyak daripada pembuatan dengan cara tradisional.
Pengolahan dengan menggunakan kelapa segar, caranya hampir sama dengan cara pembuatan tradisional, perbedaannya hanya terletak pada penggunaan minyak pancing. Adapun pengolahan minyak dengan menggunakan kopra lebih banyak digunakan dalam industri menengah dan industri besar.
Teknik Pembuatan Minyak Kelapa Murni
Teknik pembuatan minyak kelapa murni dibagi menjadi dua, yaitu cara tradisional dan modern. Berikut ini adalah penjelasan tentang kedua cara tersebut.
1. Cara Tradisional
Pengolahan minyak dengan cara tradisional dilakukan dengan proses fermentasi santan selama kurang lebih 12 jam sehingga santan akan terpisah sesuai dengan tingkat kadar kekentalannya. Lapisan yang timbul terdiri atas tiga lapisan. Lapisan yang digunakan untuk membuat minyak adalah lapisan paling atas yang disebut krim.
Lapisan krim ini kemudian dimasak sampai keluar blondo yang berwarna cokelat. Blondo ini kemudian bercampur dengan minyak yang masih berwarna kuning kecoklatan. Supaya minyak yang diperoleh berwarna kuning bening, perlu dilakukan dua kali pemanasan.
2. Cara Modern
Membuat minyak kelapa murni dengan cara modern, langkahnya hampir sama dengan membuat minyak murni secara tradisional. Letak perbedaannya yaitu pada cara modern menggunakan minyak pancing.
Dari dua teknik pembuatan minyak di atas terdapat perbedaan hasil yang diperoleh.
Pada teknik pembuatan minyak goreng biasa, minyak yang dihasilkan agak kuning kecoklatan, sedangkan pada pembuatan minyak goreng murni, minyak yang dihasilkan lebih bening karena dilakukan dua kali pemanasan dan penyaringan.
Nah, setelah mengetahui cara pembuatan minyak goreng, baik pembuatan secara tradisional maupun modern, kini saatnya penulis memberikan informasi tambahan tentang bagaimana cara penanganan minyak goreng pasca produksinya. Anda penasaran, bukan? Berikut adalah paparannya.
Penanganan Pasca Produksi Minyak Kelapa
Minyak goreng yang dibuat dengan pembuatan yang sudah dibahas tadi memiliki kualitas yang tidak kalah baik dengan pembuatan minyak di pabrik-pabrik. Minyak goreng ini banyak dimanfaatkan ini oleh berbagai industri seperti pabrik yang memproduksi minyak telon dan minyak gosok.
Berikut adalah hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam penanganan pasca produksi minyak goreng, yaitu:
1. Penyimpanan dan Pengangkutan Minyak Goreng
Perlakuan pascaproduksi pada minyak goreng perlu diperhatikan terutama dalam hal penyimpanannya. Minyak goreng memerlukan kemasan sebagai tempat penyimpanan agar terhindar dari kontaminasi dengan udara luar.
Kemasan tersebut dapat berupa botol kaca maupun botol plastik. Botol yang akan digunakan sebagai tempat menyimpan minyak goreng harus bersih dan terbebas dari bakteri agar minyak goreng lebih tahan lama dalam penyimpanannya.
Minyak goreng yang dibuat dengan tujuan untuk dipasarkan, jika sudah selesai proses produksinya harus segera dikemas. Untuk mengawetkan minyak kelapa, botol yang akan digunakan untuk menyimpan atau mengemas minyak kelapa harus diberi antioksidan agar tahan terhadap oksidasi.
Untuk mempermudah dalam pengangkutannya, minyak goreng cocok disimpan dalam botol plastik karena memiliki risiko kecil akan pecah, selain itu menyimpan dengan menggunakan botol plastik, minyak goreng pun akan lebih tahan terhadap oksidasi jika dibandingkan dengan penyimpanan di botol kaca.
Apabila memproduksi dalam jumlah besar, selain dengan menggunakan botol, minyak goreng dapat juga disimpan dalam drum atau jerigen plastik yang besar untuk mengefisiensikan tempat penyimpanan minyak goreng.
2. Pemasaran Minyak Goreng
Sebagai salah satu kebutuhan pokok, minyak banyak dicari oleh ibu rumah tangga maupun oleh industri. Oleh karena itu, apabila dilihat dari segi prospek, pemasarannya tentu sangat bagus.
Ditambah saat ini harga minyak buatan pabrik sedang melonjak sehingga banyak yang mencari alternatif lain untuk menggantinya, yaitu salah satunya dengan menggunakan minyak goreng tradisional.
Cara pemasaran merupakan faktor yang penting dalam menentukan laku atau tidaknya suatu hasil produksi. Berbagai informasi penting, seperti harga bahan dasar dan hasil produksi perlu diketahui di pasaran secara rinci agar kita memperoleh keuntungan sesuai dengan yang diharapkan.
Perlu diperhatikan karena suatu harga produk di pasaran dapat mengalami fluktuasi, oleh karena itu kejelian dalam membaca situasi pasar akan memberikan keuntungan tersendiri bagi produk yang akan kita jual di pasaran.
3. Manfaat lain dari Minyak Goreng
Minyak goreng mempunyai banyak manfaat. Bagi ibu-ibu rumah tangga, minyak goreng digunakan untuk menggoreng aneka makanan, sedangkan bagi industri-industri farmasi minyak goreng digunakan sebagai salah satu bahan baku barang produksinya, misal untuk pembuatan minyak telon.
Minyak goreng juga mempunyai manfaat sebagai salah satu alternatif untuk menyembuhkan penyakit tertentu dan digunakan sebagai bahan kosmetik. Berikut beberapa manfaat lain dari minyak goreng.
a) Mencegah Penyakit
Minyak goreng mengandung zat pregnenolone, yaitu zat yang apabila berada di dalam tubuh akan diubah menjadi progesterone. Progesterone adalah hormone yang membantu mempertahankan kepadatan massa tulang.
Selain berfungsi untuk mencegah osteoporosis, minyak goreng juga ternyata memiliki kemampuan lain untuk mengobati beberapa penyakit, seperti jantung, obesitas, dan diabetes.
b) Merawat Rambut
Manfaat lain dari minyak goreng yaitu merawat dan melindungi rambut dari kerusakan. Dengan memberikan minyak goreng pada rambut, maka rambut akan menjadi lebih halus, hitam, dan tidak berketombe. Penggunaannya dilakukan dengan cara mengoleskannya pada rambut dan kulit kepala.
c) Merawat Kulit
Minyak kelapa yang belum dicampur dengan bahan lain mempunyai kandungan zat yang mempu mencegah kerusakan kulit dan mampu memberikan perlindungan secara alami.
Selain itu, minyak goreng mampu mencegah timbulnya bercak-bercak akibat bertambahnya usia dan juga berfungsi melindungi kulit dari pancaran sinar matahari. Penggunaan minyak goreng untuk perawatan kulit dilakukan dengan cara dioleskan secara merata.
Demikianlah pembahasan mengenai teknik yang digunakan dalam pembuatan minyak kelapa dan penanganan pasca produksinya.
Semoga informasi diatas bisa berguna dan bermanfaat.
Posting Komentar untuk " Teknik Pembuatan Minyak Kelapa "