Gunung di Bawah Laut
Menurut catatan, ada sekitar 5000 gunung di bawah laut yang letaknya tersebar di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Gunung di bawah laut ini terletak pada cekungan laut bahkan ada pula yang ditemukan pada bagian kerak samudera.
Dari sekitar 5000 gunung di bawah laut, sebagian diantaranya merupakan gunung berapi yang masih aktif hingga sekarang.
Kalau dilihat dari perbandingan penyebarannya, maka sebagian besar gunung di bawah laut tersebar di kawasan Samudera Pasifik. Sisanya kemudian tersebar di kawasan Samudera India dan Samudera Atlantik.
Sementara berdasarkan catatan Encyclopedia of Earth, gunung di bawah laut dengan ketinggian di atas 1000 meter jumlahnya tak kurang dari 100.000 gunung. Tentu saja akan lebih banyak lagi bila dihitung dengan gunung di bawah laut yang memiliki ketinggian di bawah 1000 meter.
Akhir-akhir ini juga tersiar kabar bahwa di perairan Bengkulu ditemukan gunung di bawah laut raksasa. Hanya saja setelah berita itu tersiar luas, ada sanggahan dari Badan Pengkajian dan Pengembangan Teknologi (BPPT) Indonesia bahwa yang dimaksud dengan gunung di bawah laut raksasa di sekitar perairan Bengkulu tersebut tak lain merupakan lempengan yang berada di kawasan Samudera Indonesia.
Gunung di bawah laut merupakan gunung yang naik dari dasar laut namun tidak sampai mencuat ke atas permukaan air. Diperkirakan gunung di bawah laut ini sudah terbentuk jutaan tahun lalu, terutama pada kedalaman antara 1000 sampai dengan 4000 meter dari dasar laut.
Gunung di bawah laut kebanyakan berbentuk seperti kerucut karena adanya proses vulkanik. Kawasan gunung di bawah laut memang menjadi pusat penelitian karena di sana biasanya merupakan ekosistem yang langka, mengandung bahan tambang yang tinggi, dan keanekaragaman satwa laut.
Bagaimana persis terbentuknya gunung di bawah laut, memang masih menjadi perdebatan sengit di antara para pemerhati gunung di bawah laut dan gunung berapi dunia.
Ada yang mengatakan gunung di bawah laut ini terbentuk jutaan tahun lalu ketika pada suatu saat kerak samudera menabrak kerak benua. Dari hasil tabrakan tersebut, maka terbentuklah ganjalan yang kemudian membentuk gunung di bawah laut.
Di Indonesia sendiri, informasi tentang gunung di bawah laut termasuk yang tak begitu banyak terpublikasikan. Para pengamat gunung berapi lebih tercurah perhatiannya pada gunung berapinya sendiri dan bukan meneliti bagaimana terbentuknya gunung di bawah laut tersebut.
Hal ini dilakukan karena dampak dari meletusnya gunung berapi jauh lebih dahsyat dan mengancam keselamatan manusia dan makhluk hidup lainnya.
Keberadaan gunung di bawah laut mulai mencuat sebenarnya setelah berlangsungnya Perang Dunia II. Pada saat itu, para ahli menyelam ke dasar laut untuk mencari alternatif barang tambang cadangan di darat yang mulai tersedot habis.
Pada saat itulah para ahli dikejutkan oleh bentangan serupa rangkaian pegunungan yang terletak di bawah laut.
Dari pengalaman itulah kemudian para ahli secara spesifik mulai mengadakan penelitian tentang gunung di bawah laut tersebut.
Dari hasil penelitian para ahli diketahui bahwa sesungguhnya gunung di bawah laut tersebut sebagian besar diantaranya merupakan bebatuan berapi. Tentu saja bebatuan ini bisa meletus dan menimbulkan retakan sangat besar.
Dari kejadian meletusnya gunung di bawah laut, para ahli menemukan sebuah fenomena yang mencengangkan. Pada saat terjadi letusan dan menyemburkan api, para ahli mendapatkan fenomena bahwa ternyata air laut tidak mampu memadamkan letusan api ketika gunung di bawah laut meletus.
Begitu pula ketika gunung di bawah laut mengeluarkan magma yang sangat panas, tapi tidak mampu memanaskan air laut. Sungguh sangat mencengangkan.
Gunung di Bawah Laut Tertinggi di Dunia
Di dunia, berdasarkan hasil penelitian para ahli gunung berapi dunia, ada beberapa gunung di bawah laut tertinggi di dunia. Gunung di bawah laut tertinggi di dunia ini tersebar di beberapa kawasan negara dan benua.
Melihat gunung di bawah laut tertinggi ini tentu saja sebuah pemandangan menakjubkan. Sayangnya, keberadaan gunung di bawah laut ini belum tersebar secara meluas dan belum dijadikan daerah tujuan wisata.
Gunung di bawah laut tertinggi pertama adalah Gunung Putih atau Gunung Mauna Kea. Gunung Putih yang terletak di kawasan perairan Hawaii ini merupakan gunung di bawah laut tertinggi dengan ketinggian 16.400 meter dari dasar laut hingga ke puncaknya.
Menurut catatan, gunung di bawah laut yang bernama Gunung Mauna Kea ini bagian dari rangkaian pegunungan berapi terpanjang di dunia yang tak kurang dari 2400 km.
Gunung di bawah laut tertinggi kedua masih berada di kawasan perairan Hawaii yaitu Gunung Molokini Crater. Gunung Molokini Crater ini merupakan gunung di bawah laut tertinggi kedua sehingga sebagian dari puncak gunungnya menyembul ke permukaan laut.
Gunung Molokini Crater termasuk salah satu gunung di bawah laut yang menjadi buruan para penyelam, salah satunya karena di kawasan ini tersedia berbagai habitat burung laut. Puncak dari Gunung Molokini Crater yang muncul ke permukaan laut ini terlihat seperti bulan sabit.
Gunung di bawah laut ketiga tertinggi di dunia adalah Gunung Morro Rock yang terletak di kawasan California. Konon gunung ini terbentuk sejak 20 juta tahun yang lalu dan merupakan bagian dari rangkaian gunung berapi Nine Sisters.
Lalu ada Gunung Surtsey yang terletak di Islandia. Pada 1963, Gunung Surtsey ini meletus sehingga terbentuk pulau. Gunung Surtsey merupakan gunung di bawah laut tertinggi keempat di dunia.
Gunung di bawah laut tertinggi kelima di dunia adalah Gunung Iwo Jima yang terletak di perairan Jepang. Gunung Iwo Jima ini tepatnya terletak di Pulau Iwo Jima dan pernah meletus pada 2005.
Gunung di bawah laut tertinggi selanjutnya adalah Brother Volcano yang terletak di Selandia Baru. Gunung Brother Volcano yang merupakan gunung di bawah laut tertinggi ketujuh di dunia ini, tercatat tingginya 1850 meter dari bawah permukaan laut. Di dalamnya terdapat sebuah kawah besar dengan kedalaman hingga 500 meter.
Gunung di bawah laut tertinggi selanjutnya adalah Gunung Healy Volcano yang terletak di kawasan perairan Kermadec Ridge, Selandia Baru.
Lalu, gunung di bawah laut tertinggi kedelapan adalah Gunung NW-Rota 1 yang terletak di perairan Jepang. Pada tanggal 29 April 2006, Gunung NW-Rota 1 ini pernah meletus dan meninggalkan kawah sedalam 560 meter di bawah laut.
Dan terakhir, gunung di bawah laut selanjutnya adalah Gunung Kick ‘Em Jenny di Grenada dan Gunung Bransfield Strait yang terletak di kawasan Antartika.
Gunung di Bawah Laut di Indonesia
Menurut hasil penelitian Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Indonesia, setidaknya di wilayah Indonesia ini ada 5 gunung di bawah laut yang merupakan gunung berapi dan masih aktif.
Salah satu di antaranya adalah Gunung Submarine yang terletak di kawasan perairan Sulawesi Utara, tepatnya sebelah barat Pulau Marore. Gunung di bawah laut ini pernah meletus yaitu pada 1922.
Gunung di bawah laut Indonesia lainnya adalah Gunung Mahangetang, letaknya tidak terlalu jauh dari Pulau Mahangetang. Gunung di bawah laut ini dikenal pula dengan nama Banua Walu.
Titik kepundan dari Gunung Mahangetang ini yaitu dengan selalu keluarnya gelembung di antara bebatuan dan suhu air di sekitarnya berkisar antara 37-38 derajat Celcius.
Lalu ada gunung Niuwewerker yang terletak di kawasan perairan Banda. Selain itu, di kawasan perairan Banda ini ada pula gunung di bawah laut yang bernama Gunung Emperor of China.
Di kawasan perairan Nusa Tenggara Timur, tepatnya di Kecamatan Atadei, ada gunung di bawah laut yang bernama Gunung Hobal.
Posting Komentar untuk " Gunung di Bawah Laut"