Polusi adalah Masalah Lingkungan Kita
Definisi Polusi
Mengutip dari halaman situs https://www.nationalgeographic.org/, Polusi adalah masuknya bahan berbahaya ke dalam lingkungan. Bahan berbahaya ini disebut polutan. Polutan dapat berasal dari alam, seperti abu vulkanik. Mereka juga dapat dibuat oleh aktivitas manusia, seperti sampah atau limpasan yang dihasilkan oleh pabrik. Polutan merusak kualitas udara, air, dan tanah.
Polusi adalah masalah lingkungan yang sering terjadi di kota-kota besar. Namun, polusi kini juga sudah mulai merambah ke desa-desa yang kini sudah mulai terjamah pemodernisasian sebagai upaya untuk memajukan kesejahteraan masyarakatnya.
Sebetulnya upaya ini bukan alasan kuat terjadinya polusi. Ada beberapa faktor lain yang benar-benar menjadi pemicu terjadinya polusi, di antaranya adalah kesadaran manusia yang kurang terhadap pengaruh pemakaian bahan bakar bermotor sehari-hari, pencemaran lingkungan akibat limbah beracun, efek rumah kaca yang menyebabkan global warming, pemakaian aerosol, bencana alam, dan faktor-faktor lain.
Polusi adalah pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh banyak faktor. Polusi bisa saja mencemari segala aspek kehidupan manusia, seperti udara, tanah, air, dan pada akhirnya mempengaruhi metabolisme tubuh manusia.
Untuk itu, ada baiknya kita mewaspadai gejala awal, akibat yang ditimbulkan, dan bagaimana meminimalkan pengaruh buruk polusi tersebut.
Polusi Udara - Penyebab dan Akibatnya
Penyebab utama terjadinya polusi udara adalah adanya benda atau zat asing yang merusak kestabilan komposisi udara. Zat-zat asing tersebut bisa berbentuk cair, padat, atau berupa partikel-partikel gas.
Polusi udara yang terjadi akibat masuknya benda cair seperti titik-titik air bisa berasal dari kabut yang bisa menyebabkan mereka yang menghirupnya menjadi sesak napas dan terserang bagian paru-parunya.
Polusi udara oleh benda-benda padat, seperti abu vulkanik atau debu mungkin saja terjadi jika ada aktivitas gunung berapi yang ekstrem hingga meletus.
Partikel-partikel letusannya memang baik untuk tanah karena bisa menyuburkan, namun abu vulkaniknya bila terhisap bisa menyebabkan penyakit tertentu, seperti ISPA atau infeksi saluran pernapasan akut.
Kendaraan bermotor juga sangat mungkin menjadi faktor penyumbang terbesar polusi udara. Pembakaran bensin yang menjadi bahan bakar kendaraan bermotor umumnya akan dicampur dengan senyawa timbal atau Plumbum. Hal ini bertujuan agar mesin cepat panas dan berjalan dengan baik.
Timbal kemudian akan direaksikan dengan Brom dan Klor membentuk PbClBr yang cukup berbahaya jika berhasil dikeluarkan melalui knalpot ke udara bebas. Bila udara yang sudah terkena polusi itu terhirup oleh manusia, akan berakibat fatal untuk jangka panjang.
Makhluk-makhluk kecil yang tak terlihat oleh kasat mata seperti bakteri, virus, jamur, serbuk sari bunga, dan bahkan sisa jasad serangga yang telah mati juga bisa mencemari lingkungan.
Partikel-partikel kecil yang terbentuk akibat hancurnya jasad renik atau terbang di sekitar udara kita bisa menyebabkan polusi atau pencemaran yang bila masuk ke dalam tubuh kita akan menimbulkan bibit penyakit baru dan bahkan menjadi pemicu timbulnya kanker.
Polusi udara yang berbentuk gas berasal dari senyawa seperti CFC atau chlorofluorocarbon, senyawa belerang atau SO2 dan H2S, senyawa nitrogen atau NO2 juga karbon monoksida atau CO.
CFC dengan kadar yang tinggi bisa merusak lapisan ozon yang melindungi bumi kita dari pengaruh sinar matahari yang jahat.
Senyawa belerang bila bercampur dengan air maka ia berpotensi menimbulkan hujan asam yang bisa merusak kesehatan dan dalam jangka panjang bisa menyebabkan kematian.
Senyawa nitrogen lebih kompleks lagi. Senyawa ini bila terhirup manusia maka akan menyebabkan keracunan yang menyerang sistem pernapasan, bahkan kelumpuhan hingga kematian.
Bila Anda terbiasa memanaskan kendaraan sebelum dijalankan, hindari memanaskannya di dalam ruangan tertutup seperti garasi dan ruangan sempit. Hal ini bisa menyebabkan karbon monoksida yang terdapat dalam pembuangan kendaraan terhirup makhluk hidup yang ada dalam ruangan yang sama.
Bila kadar CO yang terhirup lebih dari 100 ppm dan masuk ke dalam darah maka bisa menimbulkan kematian karena merusak sistem saraf.
Beberapa jenis polusi, antara lain:
- Polusi Tanah
- Polusi Air
- Polusi Udara
- Polusi Suara
- Dan sebagainya
Dan pada artikel kali ini, kita akan fokus mengulas tentang polusi tanah dan polusi air. Simak pembahasannya lebih lanjut pada uraian berikut ini.
Polusi Tanah - Penyebab dan Akibatnya
Polusi tanah bisa terjadi bila kehilangan unsur hara atau kesuburannya akibat dari pengaruh zat-zat asing yang masuk. Zat asing tersebut umumnya berbentuk padat dan cair. Polusi tanah umumnya disebabkan oleh limbah padat dan cair. Limbah padat bisa berasal dari sampah rumah tangga, pabrik, aktivitas industri, dan tumbuhan yang telah mati.
Sampah-sampah tersebut ada yang berbentuk organik dan anorganik. Jika sampah organik bisa diuraikan oleh mikroorganisme dengan mudah di dalam tanah, tidak demikian dengan sampah anorganik. Sampah anorganik akan mengendap lama dalam tanah tanpa bisa diuraikan.
Limbah cair juga bisa berasal dari sampah rumah tangga dan limbah industri berupa cairan kimia hasil pembuangan pabrik juga berpotensi dalam menghadirkan polusi bagi tanah. Semua limbah tersebut akan merusak kualitas tanah. Kalau kualitas tanah buruk maka salah satu sendi kehidupan akan mati, yaitu yang berasal dari tumbuhan.
Tumbuhan memerlukan tanah dalam pemeliharaannya. Dalam masa-masa kedepan, tumbuhan menjadi penyangga dunia. Seperti kita ketahui, reboisasi atau penghijauan adalah salah satu program yang semakin gencar digalakkan mengingat dari hari ke hari pemanasan global kian nyata ada di dekat kita. Bayangkan jika tanah yang kita pijak sudah terkena polusi. Hal terburuk pasti akan terjadi.
Polusi Air - Penyebab dan Akibatnya
Air adalah bagian terpenting dalam kehidupan manusia. Segala kegiatan manusia tidak terlepas dari air. Untuk makan, minum, memasak, mencuci, mengolah pertanian, peternakan, dan kesehatan. Air menjadi bagian yang paling vital dan tak terpisahkan dari kita. Polusi air dapat terjadi sebagian besar akibat ulah manusia.
Penambahan bahan anorganik dalam sungai seperti pemakaian detergen untuk kebutuhan rumah tangga dan kemudian dibuang ke sungai akan berdampak buruk pada kualitas air sungai dan hewan-hewan yang hidup di dalamnya. Faktor tersebut menjadi faktor utama penyebab terjadinya polusi air.
Anda pasti pernah melihat tumbuhan eceng gondok yang tumbuh subur di suatu perairan. Tumbuhan ini sesungguhnya muncul sebagai akibat polusi air, yaitu pemakaian pupuk buatan dalam jumlah berlebihan dan masuk ke dalam perairan lepas sehingga meningkatkan jumlah tumbuhan air.
Kalau tumbuhan air sudah berkembang biak sedemikian rupa maka tumbuhan atau hewan lain yang berada di bawahnya akan kesulitan mendapatkan sinar matahari sehingga pertumbuhan mereka akan terhambat.
Polusi air ini akan menyebabkan kadar oksigen dalam air menjadi berkurang dan ekosistem menjadi tidak seimbang. Bentuk polusi air lainnya adalah pemakaian bahan-bahan kimia untuk menangkap ikan di laut lepas. Ini sering dilakukan oleh nelayan-nelayan yang tidak bertanggung jawab yang ingin mendapatkan ikan secara cepat.
Ikan-ikan yang ditangkap jumlahnya memang relatif banyak. Namun, hal ini bisa berdampak buruk bagi keberlangsungan hidup makhluk hidup. Sisa-sisa bahan kimia masih akan terendap di laut.
Sementara itu, ikan hasil tangkapan tersebut akan dijual ke pasar dan dikonsumsi oleh manusia. Dalam jangka pendek, polusi air ini akan mengakibatkan keracunan. Dan lebih lanjut lagi akan menyebabkan sel-sel kanker berkembang hingga menyebabkan kematian.
Penanggulangan Polusi
Polusi yang terjadi di sekitar kita sesungguhnya bisa dicegah lebih dini dan diantisipasi bukan hanya oleh pemerintah tapi kita sebagai warga negara yang mencintai lingkungannya. Hal-hal yang mungkin bisa kita lakukan sendiri sejak dini adalah membuang sampah pada tempatnya.
Hal sederhana untuk menanggulangi polusi ini dapat dengan mudah kita lakukan. Tujuannya agar sampah-sampah tersebut tidak mencemari lingkungan.
Sediakan tempat sampah yang berbeda untuk sampah organik dan anorganik. Tujuannya agar memudahkan pengolahan sampah. Sampah organik bisa diolah menjadi pupuk kompos yang ekonomis.
Sementara itu, sampah anorganik seperti sampah plastik, kayu, dan kaleng bisa didaur ulang. Tidak hanya bisa melestarikan lingkungan, tetapi kegiatan ini bisa mendatangkan keuntungan.
Program penanaman pohon juga bisa dimulai dari sekarang agar di masa yang akan datang polusi udara bisa ditanggulangi.
Posting Komentar untuk " Polusi adalah Masalah Lingkungan Kita"