Budidaya Pohon Albasiah, Gampang dan Menguntungkan
Permintaan kayu Albasiah atau Sengon yang dalam bahasa latin disebut Albazia Falcataria, termasuk famili Mimosaceae, terus meningkat setiap tahun baik untuk pasar lokal maupun pasar regional. Kayu enteng ini termasuk gampang diaplikasikan untuk berbagai keperluan, baik rumah maupun mebel, juga tak terlalu sulit dibudidayakan.
Seorang mitra kerja pernah memasang iklan di sebuah harian ibu kota, dengan lahan minimal 5.000 meter dan modal sekitar 6 juta rupiah, pada tahun keempat dan seterusnya sudah bisa dipanen.
Jika dirata-ratakan dari lahan seluas itu, pendapatan yang diperoleh sekitar 110 juta rupiah per tahun. Sungguh pohon albasiah ini menguntungkan untuk dibudidayakan.
Pohon Albasiah
Pohon albasiah bisa mencapai tinggi 30 m dengan diameter 70 cm dan termasuk kayu kelas awet IV-V. Kayunya bisa diaplikasikan untuk tiang bangunan rumah, papan peti kemas, perabotan rumah, pagar dan batang korek api. Bahkan dari pohon ini bisa pula dibuat pulp dan kertas.
Salah satu ciri khas dari pohon ini bentuk batangnya bulat dan tidak berbanir, kulit luarnya berwarna putih dan tidak gampang mengelupas. Daun sengon menyirip majemuk dengan anak daun kecil-kecil dan mudah rontok.
Untuk membudidayakan pohon albasiah ini tidak terlalu sulit, karena pohon ini gampang tumbuh baik di tanah regosol, latosol, maupun alluvial, baik yang bertekstur lempung berpasir maupun lempung berdebu. Namun tingkat keasaman nya harus tetap diperhatikan, antara 6-7 pada derajat keasaman.
Pohon albasiah akan tumbuh optimal pada ketinggian 0-800 meter di atas permukaan laut. Namun demikian, pada ketinggian 1500 m dpl juga masih akan tumbuh baik.
Sebagai tanaman tropis, untuk dapat tumbuh dengan baik tanaman ini memerlukan suhu sekitar 18-27 derajat Celcius, curah hujan minimum atau 15 hari hujan dalam 4 bulan terkering atau dengan curah hujan tahunan 2.000-4.000 mm dan tingkat kelembaban antara 50-75%.
Budidaya Albasia
Membudidayakan pohon albasiah benar-benar menguntungkan. Pohon ini termasuk pohon serbaguna, sehingga tidak hanya menghasilkan kayu untuk berbagai keperluan seperti disebutkan di awal, juga bagian lainnya masih bisa dimanfaatkan.
Daun albasia misalnya, termasuk pakan ternak sangat baik karena mengandung protein yang tinggi. Hewan ternak seperti sapi, kambing dan kerbau, termasuk yang menyukai daun albasiah.
Akar pohon albasiah juga dapat menyuburkan tanah karena akar-akarnya mengandung nodul yang bisa menyediakan unsur nitrogen dalam tanah. Dengan demikian, di sekitar pohon albasiah bisa ditanami dengan palawija sehingga akan menambah pendapatan.
Proses pembibitan pohon albasiah, pada umumnya dimulai dari biji. Benih yang baik berasal dari tanaman induk yang baik dan terbebas dari penyakit. Ciri-ciri benih yang baik di antaranya adalah ukurannya maksimum, kulit bersih, dan ketika direndam dalam air langsung tenggelam. Ini menandakan beratnya cukup.
Untuk luas kebun 1 hektar, dengan ukuran tanah misalnya 100 x 100 meter, diperlukan sekitar 1.670 butir benih. Hal ini dengan perhitungan jarak tanam 3x2 meter, dan satu lubang tanam diisi dengan satu benih.
Dengan daya tumbuh 60%, tingkat kematian semasa persemaian hanya 15%, maka untuk tanah sekitar 1 hektar diperlukan dua kali lipatnya atau sekitar 3.700 butir benih. Jika satu kilogram benih berisi 40.000 butir, maka untuk satu hektar tanah hanya diperlukan 100 gram benih.
Apakah Anda tertarik untuk mencobanya?
Posting Komentar untuk " Budidaya Pohon Albasiah, Gampang dan Menguntungkan"