Keberadaan Gunung Tua di Indonesia
Di musim liburan pelajar dan mahasiswa – tempat yang cukup ramai dikunjungi justru gunung. Banyak trek-trek baru yang dibuka khusus untuk jalur pendakian di beberapa gunung tua di Indonesia yang menjadi Taman Nasional.
Pengertian Gunung Tua
Dalam ilmu vulkanologi bahwa gunung setelah melewati beberapa siklus akan terjadi erupsi. Jenis erupsi yang terjadi itulah yang menentukan apakah termasuk gunung aktif ataukah sudah mati.
Contoh gunung tua adalah Gunung Salak di Sukabumi, yang mengalami jenis erupsi freatik, hingga menyebabkan terbentuknya dua puncak pada top-nya. Erupsi freatik itulah yang menjadikan Gunung Salak termasuk sebagai gunung purba atau gunung tua.
Deretan Gunung di Indonesia
Indonesia sebagai Negara kepulauan, juga disebut daerah pegunungan. Dari gunung-gunung yang ada, beberapa sudah mati. Karena tidak ada pergerakan vulkanik di perut bumi. Lainnya masih cukup aktif, hingga disebut gunung berapi aktif.
Beberapa gunung berapi antara lain : Agung, Argopuro, Welirang, Tangkuban Perahu, Tandikat, Tambora, Talang, Talamau. Singgalang, Sibayak, Semeru, Salak, Sago, Karangetang, Lukono, Rinjani, Raung, Papandayan, Arjuno, Bromo, Tengger, Bur ni Telong, Ciremai, Galunggung, Gamkonora, Gede, Guntur, Ini Like, Ijen, Kelud, Krakatau, Kerinci, Krakatau dan Leuser, serta Lokon, Lurus, Mahameru, Merbabu dan Merapi.
Sebagian masih aktif sebagai gunung berapi purba atau disebut gunung tua. Contohnya Gunung Salak, Merbabu, Raung, Merapi, Bromo, Krakatau, Tengger dan Semeru. Sebagian lagi adalah gunung berapi yang mati, seperti Rinjani dan .Tambora.
Ciri-ciri Gunung Tua
Suatu gunung digolongkan sebagai gunung tua apabila :
- Tingginya di atas 2.500m dpl
- Umumnya memiliki dua puncak di bagian topnya.. Ini terjadi akibat dahsyatnya letusan jenis erupsi freatik. Pada akhir letusan menumbuhkan puncak lagi selain puncak sebelumnya..
- Medan hutan yang rapat oleh tutupan vegetasi. Karena letusan terakhir telah melalui beberapa siklus, hingga beberapa vegetasi yang hanya dapat hidup di gunung – tumbuh subur di sana.
- Margasatwa yang ada ditandai dengan banyaknya jenis burung yang hidup.
Berdasarkan catatan Vorderman (1885), suatu gunung dikatakan sebagai gunung tua ditandai dengan banyaknya satwa burung yang hidup. Dari penelitian Hoogerwerf (1948) diketahui spesies burung yang ada di Pulau Jawa saja mencapai 494 jenis burung.
Taman Nasional
Beberapa gunung tua yang dianggap jinak, dipertahankan pemeliharaannya menjadi sebuah Taman Nasional. Fungsinya sebagai cagar alam bagi beberapa satwa dan vegetasi langka.
Beberapa Taman Nasional dibuka untuk umum dengan jalur pendakian yang aman.Seperti Taman Nasional Gunung Halimun-Salak, Taman Nasional jalur Bromo-Tengger-Semeru, serta Taman Nasional Merbabu.
Di pulau Sumatera ada 8 gunung tua yang menjadi Taman Nasional Indonesia, yakni : gunung Leuser (Aceh - Sumatera Utara), gunung Siberut (Sumatera Barat), Kerinci Seblat (sepanjang Jambi-Sumatera Selatan-Bengkulu).
Lalu Bukit Tiga Puluh di Riau dan Bukit Dua Belas di Jambi. Ada lagi Gunung Berbak (Jambi) dan Bukit Barisan Selatan di perbatasan Lampung-Bengkulu. Terakhir adalah Way Kambas di Lampung.
Beberapa Taman Nasional lainnya tersebar di pulau Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku bahkan Papua.
Tips-Tips Pendakian
Berikut adalah tips-tips sederhana untuk memandu pendakian Anda. Yang terbagi dua, yakni secara umum dan tips khusus.
Tips umum mendaki
Sebelum mendaki – beritahukan rencana pendakian pada seseorang (keluarga, teman, klub mendaki Anda, ataupun supervisor). Buat catatan kecil rencana pendakian, waktu, jalur/trek pendakian dan lokasi keberadaan Anda. Ini sudah ketentuan umum yang telah dimengerti semua pendaki dan rimbawan.
Tips-tips khusus bagi para pemula :
Bawa barang berfungsi ganda. Seperti aluminum foil, untuk membungkus makanan, pengganti piring dan mudah dilipat/dibawa.
Matras alas tidur. Simpan di dalam backpack.
Kantong Plastik, untuk sampah pendakian Anda. Juga sebagai container perbekalan dalam backpack Anda.
Cukup pakaian yang tidak memberatkan. Simpan/bungkus dalam kantong plastik untuk menghindari basah/lembab.
Siapkan korek api kayu dan gas. Simpan keduanya dalam tube bekas film, agar awet.
Letakkan beban terberat paling atas. Supaya beban bertumpu pada bahu bukan pinggang. Untuk menghindari sakit pinggang selama pendakian.
Bawa kompas, peta maupun senter.
Tips-tips khusus bagi pendaki ahli :
Kelemahan mereka biasanya suka melupakan aturan dasar pendakian. Seperti, tergesa-gesa, ceroboh, kurang waspada. Karena merasa sudah mengenali medan.
Jangan lupakan Tuhan maka berdo’alah.
Bila tersesat panjatlah pohon tertinggi. Kenali arah dan posisi Anda. Pada daerah yang menurun biasanya terdapat sungai yang bisa diikuti arahnya sampai ke hilir.
Simpan energi tubuh untuk hal-hal penting.
Makanlah tanaman yang dapat dimakan untuk energimu. Tidak perlu berburu binatang
Berpikir positif, dan jangan ragu untuk survive.
Pikirkan keselamatan diri, kelompok dan ingat orang-orang yang ditinggalkan di rumah.
Posting Komentar untuk " Keberadaan Gunung Tua di Indonesia"