Kaisar China Shen Nong dan Penemuan Teh Pertama di Dunia
Kapan Pertama Kali Teh Ditemukan?
Teh merupakan minuman yang telah lama dikenal di Tiongkok dan dianggap sebagai salah satu minuman paling penting di dunia. Menurut sejarah, teh pertama kali ditemukan oleh Kaisar China Sheng Nong, yang dianggap sebagai penemu teh.
Menurut legenda, Sheng Nong sedang berjalan-jalan di hutan ketika ia terhuyung ke dalam air panas yang mengalir di bawah pohon teh. Ketika ia meminum air tersebut, ia merasakan peningkatan stamina dan energi yang luar biasa.
Kemudian ia mulai menanam pohon teh di sekitarnya dan mengembangkan teknik penyeduhan teh. Namun, teh sebenarnya telah dikonsumsi oleh masyarakat Tiongkok sejak ribuan tahun sebelum masehi. Bukti arkeologis menunjukkan bahwa teh telah dikonsumsi di Tiongkok sejak abad ke-3 SM.
Siapa Kaisar China Sheng Nong?
Kaisar China Sheng Nong adalah seorang tokoh mitos dari sejarah Tiongkok yang dikenal sebagai "Kaisar Herbalis" atau "Kaisar Obat-obatan". Ia dianggap sebagai penemu teknik penanaman dan pengolahan teh, serta sebagai pionir dalam ilmu botani dan farmasi.
Menurut legenda, Sheng Nong merupakan salah satu dari "Kaisar Empat Pujangga" yang merupakan empat kaisar pertama yang dianggap memperkenalkan teknologi dan ilmu pengetahuan kepada umat manusia di Tiongkok.
Namun, tidak ada bukti historis yang menunjukkan keberadaan Sheng Nong secara nyata dan ia dianggap sebagai tokoh mitos dalam sejarah Tiongkok.
Macam - Macam Teh
Terdapat berbagai macam teh yang dapat ditemukan di dunia, dengan variasi rasa, aroma, dan warna yang berbeda-beda.
Berikut ini adalah beberapa jenis teh yang paling populer, antara lain:
1. Teh hitam
Teh hitam merupakan jenis teh yang paling umum ditemui di seluruh dunia. Teh hitam dihasilkan dari daun teh yang difermentasi sebelum dikeringkan dan diproses. Teh hitam memiliki rasa yang kuat dan aroma yang khas, serta warna cairan yang gelap.
2. Teh hijau
Teh hijau merupakan jenis teh yang tidak difermentasi, sehingga memiliki warna cairan yang lebih terang dan rasa yang lebih ringan dibandingkan dengan teh hitam. Teh hijau dianggap memiliki kandungan antioksidan yang lebih tinggi dibandingkan dengan teh hitam.
3. Teh oolong
Teh oolong merupakan jenis teh yang difermentasi selama waktu yang lebih pendek dibandingkan dengan teh hitam, sehingga memiliki rasa yang lebih ringan dan aroma yang lebih kompleks. Teh oolong juga memiliki warna cairan yang lebih terang dibandingkan dengan teh hitam.
4. Teh putih
Teh putih merupakan jenis teh yang terbuat dari daun teh yang masih muda dan tidak difermentasi sama sekali. Teh putih memiliki rasa yang lembut dan aroma yang sangat halus, serta warna cairan yang sangat terang. Teh putih dianggap memiliki kandungan antioksidan yang paling tinggi dibandingkan dengan jenis teh lainnya.
5. Teh herbal
Teh herbal merupakan jenis teh yang terbuat dari daun, bunga, atau bahan lainnya yang bukan merupakan bagian dari tanaman teh. Teh herbal dapat dibuat dari berbagai jenis tumbuhan, seperti mint, licorice, dan rosella. Teh herbal tidak mengandung kafein dan biasanya memiliki rasa yang lebih ringan dibandingkan dengan teh yang terbuat dari daun teh.
Klasifikasi Teh
Teh dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa kriteria, di antaranya:
1. Berdasarkan cara pemrosesan
Teh dapat diklasifikasikan menjadi teh hitam, teh hijau, teh oolong, dan teh putih berdasarkan cara pemrosesan yang dilakukan terhadap daun teh. Teh hitam dihasilkan dari daun teh yang difermentasi sebelum dikeringkan dan diproses, sementara teh hijau dihasilkan dari daun teh yang tidak difermentasi.
Teh oolong dihasilkan dari daun teh yang difermentasi selama waktu yang lebih pendek dibandingkan dengan teh hitam, sedangkan teh putih dihasilkan dari daun teh yang masih muda dan tidak difermentasi sama sekali.
2. Berdasarkan asal tanaman
Teh dapat diklasifikasikan menjadi teh Tiongkok, teh India, teh Jepang, dan teh lainnya berdasarkan asal tanaman teh yang digunakan. Teh Tiongkok dianggap sebagai tanaman teh asli dan merupakan jenis teh yang paling terkenal di dunia, sementara teh India merupakan jenis teh yang kedua terbesar dalam produksi dunia.
Teh Jepang merupakan jenis teh yang paling terkenal di Asia Timur, sementara teh lainnya dapat dihasilkan dari berbagai negara di dunia, seperti Kenya, Sri Lanka, dan Indonesia.
Berdasarkan cara penyajian: Teh dapat diklasifikasikan menjadi teh panas, teh dingin, teh bubuk, dan teh kantong berdasarkan cara penyajiannya. Teh panas adalah jenis teh yang disajikan dengan air panas, sementara teh dingin adalah jenis teh yang disajikan dengan air dingin atau es.
Teh bubuk adalah jenis teh yang disajikan dengan membubuhkan teh ke dalam air panas, sedangkan teh kantong adalah jenis teh yang disajikan dengan menggunakan teh yang telah dikemas dalam kantong kecil.
Apa Kandungan Teh?
Teh terdiri dari berbagai jenis komponen, termasuk air, kafein, tanin, polifenol, dan asam amino. Berikut ini adalah beberapa kandungan yang terdapat pada teh, antara lain:
Air
Teh terdiri terutama dari air, sehingga memiliki tingkat hidrasi yang tinggi.
Kafein
Teh mengandung kafein, yaitu sejenis alkaloid yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan meningkatkan tingkat energi. Konsentrasi kafein pada teh bervariasi tergantung pada jenis teh dan metode penyeduhan yang digunakan.
Tanin
Teh mengandung tanin, yaitu sejenis zat yang memberikan rasa pahit pada teh. Tanin juga memiliki sifat antiinflamasi dan bermanfaat dalam menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
Polifenol
Teh mengandung polifenol, yaitu sejenis senyawa yang memiliki sifat antioksidan. Polifenol dapat membantu mencegah kerusakan sel akibat radikal bebas dan memiliki potensi manfaat dalam menurunkan risiko penyakit jantung dan beberapa jenis kanker.
Asam amino
Teh mengandung asam amino, yaitu zat yang merupakan bagian dari protein. Asam amino dapat membantu menjaga kesehatan otak dan memperbaiki mood.
Sifat - Sifat Teh
Teh memiliki beberapa sifat yang membedakannya dari minuman lainnya, di antaranya:
1. Memiliki aroma yang khas
Teh memiliki aroma yang khas yang bervariasi tergantung pada jenis teh yang digunakan. Aroma teh hijau biasanya lebih segar dan lebih ringan dibandingkan dengan aroma teh hitam yang lebih kuat dan kompleks.
2. Memiliki rasa yang khas
Teh memiliki rasa yang khas yang bervariasi tergantung pada jenis teh yang digunakan. Teh hitam biasanya memiliki rasa yang lebih kuat dan pahit dibandingkan dengan teh hijau yang lebih ringan dan segar.
Kapan Teh Masuk ke Indonesia?
Teh telah lama dikenal di Indonesia, meskipun tidak sepopuler kopi. Teh pertama kali masuk ke Indonesia pada abad ke-17, tepatnya pada tahun 1606, ketika Belanda membawa teh ke Indonesia sebagai bahan ekspor.
Pada awalnya, teh hanya diperdagangkan di beberapa daerah tertentu di Indonesia, seperti Batavia (sekarang Jakarta) dan daerah lain di Jawa. Namun, seiring dengan perkembangan ekonomi Indonesia, teh mulai dikonsumsi oleh masyarakat luas dan menjadi minuman yang populer di seluruh Indonesia. Saat ini, Indonesia merupakan produsen teh terbesar keempat di dunia, setelah China, India, dan Kenya.
Posting Komentar untuk " Kaisar China Shen Nong dan Penemuan Teh Pertama di Dunia"