Gas Alam sebagai Bahan Bakar Alternatif dan Potensial di Indonesia
Gas merupakan suatu fase benda yang memiliki kemampuan untuk mengalir dan bisa berubah bentuk seperti cairan. Namun, berbeda dengan cairan. Gas yang tidak tertahan tidak mengisi sebuah volume yang sudah ditentukan.
Sebaliknya, gas mengembang serta mengisi ruang apa pun di mana saja berada. Ini sangat berbeda dengan hukum benda cair yang wujudnya bisa mengikuti pada tempat di mana benda cair itu berada.
Kata gas tercipta oleh seorang kimiawan dari Flandria sebagai pengejaan ulang dari pelafalan kata Yunani, chaos, artinya kekacauan. Potensi bahan bakar di Indonesia sangat besar. Terbukti dengan banyaknya gas alam yang dapat ditemukan di Indonesia. Bahkan, Indonesia diakui sebagai salah satu negara sebagai penghasil gas alam yang produktif.
Banyak daerah di Indonesia yang memiliki sumur-sumur potensial gas alam. Sumur-sumur eksplorasi gas alam tersebut seperti ada di blok Arun Nanggroe Aceh Darussalam, sumur gas alam di Bontang Kalimantan Timur, Tangguh Papua, sumur gas alam di Natuna Kepulauan Riau dan masih banyak daerah Indonesia lainnya yang bisa dieksplorasi sumur-sumur gas alamnya.
Banyak pertambangan-pertambangan di Indonesia yang menghasilkan gas alam. Pembuatan dan pemrosesan gas alam tersebut sudah dilakukan oleh pemerintah untuk mengoptimalkan gas alam yang tercipta dan digunakan untuk bahan baku atau untuk bahan bakar.
Gas alam memang merupakan bahan bakar yang paling penting dan juga sebagai bahan baku utama untuk berbagai sintetis kimia. Keberadaannya di Indonesia harus dioptimalkan karena potensi bahan bakar sangat besar dan bisa dijadikan sebagai alat ekspor yang akan menghasilkan devisa negara.
Sekilas Gas Alam
Gas alam dikenal juga dengan gas bumi atau gas rawa. Gas alam adalah bahan bakar fosil dengan bentuk gas yang terutama terdiri atas metana. Gas alam dapat dijumpai di ladang-ladang minyak, ladang-ladang gas bumi serta di tambang batu bara.
Gas yang memang kaya dengan metana dihasilkan melalui pembusukan bahan-bahan organik oleh bakteri anaerobik. Sumber biogas bisa Anda temukan di rawa-rawa, lokasi pembuangan akhir sampah, dan tempat penampungan kotoran manusia serta binatang.
Bahan bakar gas adalah semua jenis bahan bakar yang terbentuk dari gas. Umumnya, bahan bakar gas ini termasuk golongan bahan bakar fosil. Konon, menurut sejarahnya pertama kali pemakaian gas yang dapat dibakar berawal di Tiongkok 900 Sebelum Masehi.
Gas bumi ini disalurkan melalui pipa bambu dan digunakan sebagai penerangan. Sedangkan penggunaan modern gas pertama kalinya di Inggris dengan menggunakan produksi gas batubara pada 1965, sementara untuk penerangan dimulai tahun 1972.
Selanjutnya perkembangan gas sangat pesat, terbukti dengan terbentuknya perusahaan gas yang membuat dan memperdagangkan gas. Pada 1780, gas biru dan gas produser ditemukan. Kedua gas tersebut merupakan langkah krusial dalam perkembangan industri gas.
Jenis Bahan Bakar Gas
Beberapa jenis bahan bakar gas di antaranya adalah gas alam atau gas bumi, gas tanur kokas, gas produser, dan gas air atau gas biru.
Gas bumi atau gas alam merupakan gas alam yang paling penting dan termasuk bahan baku nomor satu untuk beragam sintetis kimia. Banyak pabrik-pabrik yang sangat butuh bahan bakar gas. Banyak rumah tangga juga membutuhkan gas untuk memasak dan lainnya. Bermacam hidrokarbon dan LPG merupakan produk gas bumi yang terutama.
Gas tanur kokas dihasilkan dari hasil sampingan proses distilasi batu bara. Distilasi adalah salah satu cara pemisahan larutan dengan menggunakan panas sebagai pemisah atau penyulingan. Gas tanur kokas banyak digunakan dalam industri baja.
Gas produser dihasilkan dengan cara melewatkan udara ke bahan karbon, contohnya batu bara, dan dihasilkan karbon monoksida. Gas produser biasanya digunakan untuk tenaga turbin gas yang membutuhkan energi berkalori tinggi. Namun, pemanfaatan gas ini harus diperhatikan dengan teliti karena kandungan karbon monoksidanya bisa menimbulkan keracunan.
Gas air atau gas biru. Gas air sering disebut sebagai gas biru karena apabila gas air dibakar akan menimbulkan dan menghasilkan nyala yang berwarna biru. Gas air dihasilkan dari reaksi antara uap air dengan batu bara atau kokas pijar yang bersuhu di atas seribu derajat celcius.
Indonesia merupakan penghasil gas alam cair atau LNG terbesar di dunia. Hal ini menjadikan Indonesia memiliki kekayaan alam yang luar biasa. Bahkan Indonesia diakui sebagai negara penghasil gas alam terbesar dan produktif. Ini tentu sangat membanggakan Indonesia yang memang mampu memproduksi bahan bakar gas secara maksimal.
Pemanfaatan Gas Alam
Pemanfaatan gas alam dapat dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu dapat digunakan sebagai bahan bakar, gas alam sebagai bahan baku, dan gas alam sebagai komoditas untuk ekspor.
Gas alam sebagai bahan bakar bisa digunakan untuk bahan bakar pembangkit listrik tenaga gas/uap (PLTG/PLTU). Gas alam bisa untuk bahan bakar industri (untuk industri ringan, industri menengah, dan industri berat), gas alam untuk bahan bakar kendaraan atau BBG, dan gas alam yang berguna sebagai gas kota bagi keperluan rumah tangga, hotel, restoran, dan lain-lain.
Liquified Petroleum Gas atau LPG merupakan campuran dari bermacam-macam jenis hidrokarbon yang berasal dari gas alam. Sifat bahan bakar gas ini adalah cair dan mudah terbakar. LPG atau elpiji sangat dibutuhkan oleh semua masyarakat Indonesia sebagai bahan bakar untuk kompor gas.
Hampir seluruh masyarakat di Indonesia kini menggunakan media kompor gas untuk memasak. Apalagi pemberian pemerintah berupa kompor gas dan tabung gas menjadikan semua kepala rumah tangga memiliki peralatan memasak tersebut sehingga kebutuhan akan gas elpiji setiap hari sangat tinggi.
Penggunaan elpiji sebagai bahan bakar kompor gas kadang berisiko. Banyak sudah kejadian tabung gas meledak karena kebocoran gas dan menimbulkan kerugian materi maupun non materi. Gas yang bocor tersebut jika terkena api bisa menyebabkan kebakaran dan ledakan yang lumayan kencang.
Pada permulaan, gas elpiji tidak berbau sehingga tidak mudah bagi kita mendeteksinya jika muncul kebocoran gas. Namun, saat ini, pihak Pertamina sudah menambahkan gas mercaptan yang memiliki bau khas dan sangat menusuk hidung pada gas elpiji.
Ini tentu saja bermanfaat sekali untuk mengetahui apabila terjadi tabung gas yang bocor. Jika mencium bau pada tabung gas seperti bau durian menyengat, Anda harus waspada karena bisa jadi terjadi kebocoran pada tabung gas.
Penggunaan gas alam lainnya juga tak kalah penting. Gas alam juga digunakan sebagai bahan baku untuk produk pupuk, produk plastik dan lainnya. Penggunaan gas alam juga digunakan untuk soft drink, dry ice pengawet makanan, untuk pengelasan dan sebagai bahan pemadam api ringan.
Sementara gas alam sebagai komoditas energi untuk ekspor adalah Liquified Natural Gas atau LNG (gas alam cair). Selain itu, penggunaan gas alam juga berguna untuk air conditioner atau AC.
Penggunaan gas alam untuk fasilitas pendingin ruangan tersebut sudah dipakai di bandara Bangkok, Thailand, dan sejumlah bangunan universitas di Australia.
Posting Komentar untuk " Gas Alam sebagai Bahan Bakar Alternatif dan Potensial di Indonesia"