Mengapa Galileo Galilei Dikurung Seumur Hidup?
Galileo Galilei, si jenius astronomi sepanjang masa!
Ada banyak hal mengejutkan yang ditemukan pada abad 16 dan 17, yang membuat orang-orang kaku terperanjat, termasuk Gereja Katolik yang saat itu percaya bahwa Bumi adalah pusat semesta. Tapi Galileo membuktikan mereka semua salah! Menyandang teleskop dan pikiran brilian, dia menunjukkan bahwa sebenarnya Bumi berputar mengelilingi Matahari.
Nah, untuk pernyataan yang menghebohkan ini, nasib Galileo pun kemudian berubah menjadi tragis.
Seabad sebelum Galileo, ada seorang ilmuwan Polandia bernama Nicolaus Copernicus yang menemukan hal-hal yang nggak biasa seperti yang ditemukan oleh Galileo. Ide yang Copernicus ciptakan adalah ide bahwa sebenarnya Matahari berada di tengah tata surya, bukan Bumi. Idenya itu disebut "model heliosentris." Tapi itu cuma teori belaka.
Galileo membuktikan kalau teori Copernicus itu benar adanya. Dia tidak hanya asal bicara saja, tapi dia juga menguji semua prasangka dengan proses yang ketat. Rasa penasarannya itu mungkin bermula dari ketertarikannya pada bandul.
Ketika dia masih menjadi mahasiswa, dia kaget melihat keteguhan dari sebuah lampu yang digantung di Katedral Pisa. Dia kemudian mulai menyadari bahwa meskipun jaraknya berubah, lampu itu selalu membutuhkan waktu yang sama untuk satu ayunan penuh. Galileo menggunakan detak nadinya sendiri untuk mengukur waktu karena jam tangan belum ada pada masa itu.
Eksperimennya dengan bandul membuktikan bahwa bandul butuh waktu yang persis sama untuk bolak-balik, tidak peduli jarak ayunan nya berapa panjang. Penemuannya ini bahkan membawa dia menemukan jam bandul yang kemudian dianggap oleh beberapa orang sebagai penyebab Revolusi Industri di abad ke-18, karena dengan keakuratan waktu yang dimiliki jam bandul, maka kehidupan menjadi makin cepat.
Prestasi Galileo membuat namanya terkenal, dan dia pun mendapatkan posisi pengajar di Universitas Pisa, sebuah Universitas yang pernah dia tinggalkan beberapa tahun sebelumnya. Tapi ternyata ayahnya memaksanya untuk kuliah kedokteran, padahal dia lebih tertarik dengan matematika. Akibatnya, dia tidak pernah lulus.
Pada waktu dia mengajar di universitas, para sarjana pada masa itu lagi seru-serunya berdebat tentang keyakinan Aristoteles yang menyatakan kalau benda yang berat jatuh lebih cepat dibanding yang ringan. Banyak ilmuwan pada saat itu setuju dengan filsuf kuno itu. Tapi tidak dengan Galileo!
Dia nyatanya pernah membuat demonstrasi di Menara Miring Pisa untuk membuktikan bahwa Aristoteles dan teman-temannya itu salah! Kalau benda yang berat beneran jatuh lebih cepat daripada yang ringan seperti yang dipercaya Aristoteles, maka, pasti akan seperti ini bentuknya!
Tapi Galileo menunjukkan bahwa semua benda, berapapun bobotnya akan jatuh dengan kecepatan yang sama. Dia benar, tapi kesombongannya terlalu berlebihan bagi teman-temannya yang merasa Galileo itu sok tahu banget dan membuat malu mereka yang percaya dengan Aristoteles.
Akibatnya, kontraknya di Universitas Pisa tidak diperpanjang. Tapi untungnya, dia mendapatkan posisi mengajar di Universitas Padua. Dia membutuhkan sekali pekerjaan itu karena ayahnya sudah meninggal dan dia harus merawat adik laki-lakinya, Michelangelo Galilei, yang kemudian menjadi seorang komposer.
Selama hampir dua puluh tahun masa jabatannya di Universitas Padua, kepopulerannya semakin meningkat. Pada tahun 1600, dia bertemu dengan Marina Gamba, seorang wanita Venesia yang punya tiga anak di luar nikah. Dia punya satu putra dan dua putri.
Karena khawatir anak-anaknya tidak akan mendapatkan suami yang baik, dia mendorong mereka untuk menjadi biarawati di biara dekat Florence, meskipun dia sendiri sedang bermasalah dengan Gereja Katolik.
Galileo memang sudah menentang posisi resmi gereja yang mengatakan Bumi adalah pusat semesta. Semuanya dimulai pada tahun 1609 ketika dia tahu tentang teleskop sederhana yang dibuat oleh penjual Belanda. Itu adalah penemuan misterius yang membuat benda-benda yang jauh terlihat lebih dekat.
Tidak butuh waktu lama bagi Galileo untuk dapat membuat teleskopnya sendiri. Beberapa pedagang Venesia pada waktu itu melihat nilai komersialnya sebagai alat navigasi dan mereka berlomba-lomba untuk mendapatkan teleskop itu. Tapi ambisi Galileo tidak berhenti di sana.
Dia mau memperpanjang teleskopnya hingga ke langit!
Dengan teleskop itu, dia menemukan hal-hal yang mengejutkan. Dia membuktikan bahwa bulan bukan bola yang sempurna seperti yang diyakini Aristoteles dan orang-orang pada masa itu. Tapi dia menunjukkan bahwa bulan itu penuh dengan lembah, jurang yang dalam, dan pegunungan.
Dia juga menemukan empat bulan yang mengorbit Jupiter, yakni planet terbesar di tata surya kita. Penemuan ini menghancurkan semua gagasan kalau langit itu berputar mengelilingi Bumi.
Keyakinannya bahwa Bumi bukanlah pusat semesta semakin kuat ketika dia menemukan bahwa Venus itu mengalami fase, sama seperti bulan kita. Fase-fase Venus ini tidak mungkin terjadi kalo Venus itu mengelilingi Bumi. Galileo menyimpulkan kalau Venus haruslah mengelilingi Matahari, terkadang berada di depan dan terkadang di belakang Matahari.
Dengan penemuan-penemuan ini, dia menyimpulkan kalau Bumi bukan pusat semesta, melainkan Matahari. Tapi tentu saja ini membuat marah para elite akademis dan gereja pada waktu itu.
Sebagian besar ilmuwan dan teolog pada masa itu setuju sama pandangan Aristoteles yang menyatakan kalau Matahari, planet lain, dan bintang-bintang itu berputar mengelilingi Bumi.
Tapi Galileo ini adalah orang yang percaya dengan Tuhan dan terpesona dengan peran ilmu pengetahuan dalam menciptakan keindahan alam. Dia kemudian menulis surat kepada seorang muridnya yang menjelaskan bahwa semua pengamatannya itu tidak bertentangan dengan Kitab Suci karena kitab suci itu ditulis dari sudut pandang manusia.
Tapi, ternyata itu kemudian membuat dia bermasalah sama Gereja Katolik Roma yang saat itu memang menguasai Italia.
Pada tahun 1633, dia dihadapkan ke Inkuisisi yang berusaha menghakiminya sebagai musuh negara. Dia diinterogasi dan diancam dengan siksaan. Akhirnya, dia diputuskan bersalah sebagai "tersangka keras yang bid'ah" dan dia setuju untuk mengaku bersalah serta menarik kembali penemuannya dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
Hukumannya adalah penahanan di rumah selama sisa hidupnya. Pihak berwenang melarang bukunya dan Galileo juga dilarang mengajar atau menyebarkan teorinya. Galileo menghabiskan waktu sembilan tahun dalam penahanan rumah di villa Arcetri dekat Florence sebelum akhirnya meninggal pada tanggal 8 Januari 1642, pada usia 77 tahun.
Dibutuhkan lebih dari 350 tahun bagi Vatikan untuk mengakui kesalahan mereka. Baru pada tahun 1992, Paus Yohanes Paulus II minta maaf dan secara resmi mengakui kalau Galileo itu ternyata benar.
Karya-karya Galileo ini berpengaruh sekali terhadap para ilmuwan dari generasi ke generasi, termasuk Sir Isaac Newton yang mengembangkan hukum gravitasi. Keren sekali, bukan? Sekarang, para ahli astronomi menyebut empat bulan Jupiter sebagai "satelit Galilea" untuk menghormatinya.
Di abad-abad setelah pengamatan teleskop Galileo, teleskop terus berkembang baik dalam ukuran maupun kemampuannya, dan mengungkapkan rahasia-rahasia semesta yang bahkan tidak pernah Galileo bayangkan sebelumnya.
Sumber referensi: Newsthink
Posting Komentar untuk " Mengapa Galileo Galilei Dikurung Seumur Hidup?"